PekanbaruPelelawanPotret HukrimPotret Riau

Pernyataan Aktivis Reyhan Dinilai Tendensius

4
×

Pernyataan Aktivis Reyhan Dinilai Tendensius

Sebarkan artikel ini
Lurah Kerinci Timur Ridho Alfadha saat menerima penghargaan bberapa waktu lalu dari Bupati Pelalawan Zukri

PEKANBARU – Lurah Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Riau Ridho Alfada menyayangkan pernyataan aktivis muda, Rayhan. Ia meminta agar pernyataan masalah gizi buruk melalui tiktok tersebut, Reyhan meminta maaf.

“Pernyataanya tendensius. Kemudian tidak didasarkan analisis. Ini kan tidak elok. Dan narasi publik tidak diisi dengan hal-hal yang objektif,” ucap Lurah Ridho menyayangkan kepada potret24.com melalui sambungan selular, Rabu (26/7/23).

Menurutnya, sebagai teman yang sama-sama menjaga Republik ini kita dituntut untuk membangun,mengawsi narasi yang baik. Pihaknya mengaku tidak anti kritik.

“Saya tidak anti kritik, ya ampun. Ya Allah, ya semoga Tuhan yang Maja Esa Allah SWT yang tahu semualah,” ujar dia.

Salah satu pernyataan Reyhan adalah soal gizi buruk dan arogan. Dan itu sudah ia sangkal. Bahkan pihaknya kata Ridho sudah meminta ahli gizi. Dan kejadian itu sebutnya, bukan di wilayahnya, ujarnya.

Terkait masalah arogan sebut Ridho, pihaknya sudah membuat terobosan Gerakan Tangkap Tindak (GTT) terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

‘Itu kan masalah lingkungan terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan, bukan arogan. Jadi tolong jangan menerjemahkannya sesuai selera,” ucap dia.

Ia pun kembali membantah pernyataan Reyhan yang menilai dirinya arogan. Ia mengaku dirinya suka diskusi dengan menyatakan argumennya.

“Jadi Reyhan itu tidak seyogianya seperti itu,” ucap Ridho.

Ketika ditanya bagaimana dirinya memastokan bahwa di wilayah kelurahan yang ia pimpin itu tidak tidak ada anak stunting, Ridho mengaku pihaknya akan menjelaskan kepada Bupati.

Ridho pun menghimbau Reyhan untuk datang ke kantor kelurahan untuk menyampaikan kritikannya, bukan seperti itu.

“Reyhan, jadilah generasi yang objektif. Kalau mau mengkritik, saya sebagai senior yang sudqh duduk duluan di bangku kampus, datanglah ke kantor Lurah. Bukan hanya sama Reyhan, tapi kepada semua pengkritik, saya suka itu. Karena saya tidak perlu puji-pujian. Tapi dengan kritik yang baik dan membangun,” ujarnya.

Terkait langkah hukum yang ia tempuh kata Ridho, pihaknya mengaku dari pada ucapannya dibohongi lagi oleh media, ia pun membiarkan saja.

“Biarlah RT/RW yang menilai. Termasuk kepada masyarakat yang ia bantu siang dan malam. Saya punya dokumentasi selama saya menjadi Lurah. Biarlah itu yang berbicara dan Tuhan yang Maha Esa membimbing serta menampakkqn sebuah kebenaran,” ucap Ridho.

Di akhir pembicaraan Ridho mengatakan, laut yang ungu tidak berasal dari ombak yang tenang. Tetuslah berjalqn benar karena kebenaran itu tidak pernah mendua. Dia hanya menunggu waktu untuk membuktikan, tidak lambat. Pada suatu hari nanti Tuhan yang Maha Esa akan menjamah kita semua, ujarnya. (ajo/fin)