PEKANBARU – Ketua DPD PDIP Provinsi Riau Zukri mengatakan, kunjungan Capres PDIP Ganjar Pranowo ke Riau terpaksa dijadwalkan ulang (reschedule). Pasalnya, Gubernur Jawa Tengah itu baru aja menunaikan ibadah haji. Sehingga jadwal yang sudah disusun terpaksa bergeser.
“Iya, untuk di Riau reschedule. Karena beliau kemarin berangkat haji. Jadwal beliau sudah tersusun semua kan, termasuk di Riau karena ada kekosongan beberapa minggu,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan awak media terkait perang baliho Ganjar bersama Jokowi dan Prabowo bersama Jokowi dengan narasi yang saling menghangatkan kedua kubu, Zukri mengatakan bahwa semua orang bisa mengklaim.
“Iya, semua orang bisa mengklaim. Bagi PDI Perjuangan pak Ganjar tidak perlu diklaim. Dia sudah sangat terang benderang, sangat jelas sekali siapa Jokowi dan siapa Ganjar. Ganjar kader PDI Perjuangan, Jokowi kader PDI Perjuangan. Pasti estafet kepemimpinan dan melanjutkankan kebaikan itu iya, Ganjar, sama-sama kader PDI Perjuangan,” ucapnya.
Menurut Bupati kabupaten Pelalawan itu, tidak mungkin Jokowi kader PDIP yang melanjutkan diluar PDIP. Dan itu clear, tidak perlu diperdebatkan. Ia yakin masyarakat akan tahu sendiri mana yang sebenarnya titisan Jokowi.
“Mana yang melanjutkan kesuksesan Jokowi itu, itu clear itu,” tegas Zukri.
Sebagai kader PDIP di daerah kata Zukri, baliho-baliho tersebut sebenarnya tidak merasa terganggu. Hanya saja etika politiknya yang kurang etis. Menurutnya, kalau Ganjar mengklaim PDIP itu clear.
“Secara struktur, asbabul nuzurnya jelas. Kalau orang Melayu bilang tombonya jelas. Terombonya jelas itu. Siapa itu bu Mega, Jokowi, sampai ke kader-kadernya itu jelas semua. Tapi kalau yang lain, kan tidak jelas tarombonya. Jadi kalau yang lain tarombonya tak jelas, itu etika politiknya kurang adab,” sebut Zukri.
Disinggung mengenai kader PDIP seperti Budiman Sudjatmiko dan Efendi Simbolon, ketua DPD PDIP Riau itu menegaskan bahwa di Riau tidak ada yang seperti itu.
“Kalau ada saya bersihkan. Saya akan berikan sanksi berat,” tandas Zukri. (fin)