PEKANBARU – Aksi penolakan warga RT 02/RW 06 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai yang menolak Masni Ernawati saat melakukan reses, adalah hak masyarakat. Pasalnya, anggota DPRD kota Pekanbaru dari fraksi Golkar itu dinilai tidak mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh pengamat sosial politik UNRI Zulwisman SH MH saat dimintai pendapatnya, Jumat (21/7/23).
“Dalam konteks sosial dan politik penolakan masyarakat atas kehadiran seorang anggota dewan merupakan hak masyarakat, karena masyarakat (rakyat) merupakan pemilik awal kedaulatan,” ujar Dosen HTN/HAN FH UNRI tersebut.
Menurut Zulwisman, apa yang dilakukan oleh warga RT 02 RW 06 tersebut merupakan bentuk kekecewaan, dimana kehendak atau aspirasi mereka selama ini tidak mampu diperjuangkan oleh wakil rakyat yang mereka pilih.
“Karena yang namanya masyarakat tentu butuh bukti dari berbagai janji-janji politik yang telah disampaikan,” tutur dosen UNRI yang sedang studi doktor di UNAND Padang tersebut.
Masyarakat kata Zulwisman, butuh persoalan dasar mereka dapat dituntaskan melalui kebijakan yang ada. Terlebih kebijakan itu merupakan keputusan bersama antara DPRD dan Walikota.
“Maka disinilah seorang anggota dewan sebagai wakil rakyat itu dibutuhkan. Memperjuangkan setiap aspirasi agar menjadi kebijakan publik yang tentu akan dirasakan oleh masyarakat di dapil sang anggota dewan,” tandas dosen UNRI tersebut.
Seperti diketahui, aksi penolakan Masni Ernawati itu terjadi di RT 02/RW 06 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai saat melakukan reses, Minggu (16/7/23).
“Masyarakat kami kompak menolak meskipun tenda sudah di pasang satu hari sebelumnya,” kata salah satu warga.
Mereka menilai, selama Masni Ernawati duduk di kursi di Legislatif kota Pekanbaru dari Fraksi Golkar, tidak pernah berbuat di lingkungan RT 002 RW 006 Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai.
“Karena selama ini kami nilai dia tidak pernah berbuat apa apa,” ucap warga tersebut.
Ia mengatakan, sebagai warga sekaligus tokoh masyarakat, kehadiran Masni Ernawati di wilayah RT 02 tidak diharapkan masyarakat. Sebab warga sudah merasa bosan dengan janji-janji yang ia lontarkan.
“Masyarakat butuh bukti bukan janji. Sedang akan Bacaleg saja bisa berbuat,” pungkasnya.
Sementara itu, Masni Ernawati yang dicoba dikonfirmasi via ponselnya, memilih bungkam kendati terlihat berdering. Begitu juga pesan singkat via WhatShapnya, hingga berita ini dipublish belum memberi jawaban. (tim)
