Pelelawan

Aktivis Mahasiswa Pelalawan: Sudah Viral Baru Sibuk, Selama Ini Kemana

6
×

Aktivis Mahasiswa Pelalawan: Sudah Viral Baru Sibuk, Selama Ini Kemana

Sebarkan artikel ini
Aktivis Mahasiswa Pelalawan Raihan Afrinal Dumaianta.

PELALAWAN – Beredar berita viral terkait ditemukannya anak kurang gizi yang tidak bersekolah di lingkungan kecamatan pangkalan kerinci khususnya Kelurahan Kerinci Timur.

Hal ini menjadi perhatian dari Aktivis Mahasiswa Pelalawan Raihan Afrinal Dumaianta, dirinya menanyakan kinerja dari Lurah Pangkalan Kerinci Timur yang terkesan tidak peduli terhadap kondisi warganya.

“Tentu kami mempertanyakan kinerja dari Lurah Kerinci Timur, bagaimana bisa di wilayah yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya lepas dari perhatian, apalagi ini masalah kurang gizi dan putus sekolah,” ucap Raihan kepada awak media, Selasa (25/07/2023).

Keluarga Sholeh sendiri sudah puluhan tahun menjadi warga Pangkalan Kerinci Timur, anak Sholeh yang bernama Reza yang kini berusia 10 tahun bahkan baru masuk kelas 1 (satu) sekolah dasar.

“Pemerintah terus menggalakkan program wajib belajar 12 tahun, akan tetapi adik kita Reza yang sudah berumur 10 tahun baru memasuki kelas 1 SD, itu berarti tidak ada perhatian dari pihak kelurahan untuk meninjau warganya,” sambung Raihan.

Demisioner ko0rdinator Daerah BEM Seluruh Riau ini menambahkan kepemimpinan Lurah Kerinci Timur yang sekarang sangat buruk dipandangan masyarakat Kelurahan Kerinci Timur.

“Sudah banyak kasus yang menjadi viral di bawah kepemimpinan Lurah Ridho Alfada, dari pelayanan yang buruk dan sempat viral di media sosial, terkait persampahan yang belum terselesaikan dan terlebih sikap arogan yang ditunjukkan oleh Lurah Kerinci Timur kepada masyarakat,” ucap Raihan.

Selanjutnya Raihan mendesak Bupati Pelalawan agar mengevaluasi Lurah Kerinci Timur agar perhatian terhadap lingkungan Kerinci Timur dapat menyeluruh.

“Kami minta kepada Bupati Pelalawan H. Zukri Misran agar mengevaluasi kinerja dari Lurah Pangkalan Kerinci Timur, kalau tidak dapat menjalankan tugas dengan benar kami minta lurah tersebut diganti dengan yang lebih kompeten,” tutup Raihan.

Menjawab hal tersebut, Lurah Pangkalan Kerinci Timur, Ridho Alfada hadir pada Senin (24/07) di kediaman Sholeh bersama Panglima Lembaga Laskar Melayu Bersatu DPD Kabupaten Pelalawan. Ridho mengatakan, ini bukan kategori Gizi Buruk. Posyandu sudah intens berikan pola pengecekan, pengasuhan dan pengawasan. Bukan Gizi buruk kata mereka. Pendekatannya menyentuh ruang psikologi. Sekali lagi, ini tidak kategori gizi buruk. Saya sudah berkeliling di Kerinci Timur ini soal isu gizi dan kemiskinan. Saya Insya Allah juga tahu masalahnya, kami punya data, kami punya konsep, kami punya aksi dan pergerakan sebagaimana instruksi Bupati Pelalawan,” ucap Ridho Afalda kepada Awak Media.

“Bapak Bupati menekankan selain kemiskinan yang prioritas, kemudian ada isu-isu limbah, kemudian air bersih. Untuk menindaklanjutinya, selain konsultasi dengan camat serta Bappeda, kami nanti akan menggandeng stakeholder atau pihak swasta yaitu RAPP, jadi pihak swasta wajib hadir melalui CSR-nya. Kami rapatkan dulu, kami ajukan proposal di situ akan kami muatkan masalah dan bagaimana solusinya jadi kami akan melanjutkan ke Pemda dan melanjutkannya ke swasta,” tambahnya.

“Selanjutnya masalah kebutuhan air bersih ini tentunya kami akan berkonsultasi dengan Camat Pangkalan Kerinci, Bupati Pelalawan dan juga dengan Bappeda apakah sudah menjadi perencanaan dalam Collaborative Governance pihak swasta harus kita hadirkan,” jelasnya lagi.

Terkait anak putus sekolah Rhido mengaku telah memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.

“Untuk anak yang putus sekolah kita sudah punya solusi. Si Reza (10) anak pertama sudah sekolah, kebutuhannya sudah kita penuhi kemudian adiknya si Habib (7) tinggal masuk sekolah saja, sedangkan anak putus sekolah yang lain sedang kita data,” tutup Lurah Kerinci Timur. (rls/win)