PEKANBARU – Selain menemukan hilangnya ruang kelas serta pengurangan kuota di masing-masing sekolah, Masyarakat Pejuang Zonasi (MPZ) juga menemukan anak yang baru masuk ranking tanggal 26 Juni kemarin, pendaftarannya di tanggal 29 Mei.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator MPZ Sri Deviyani didampingi sejumlah orang tua siswa saat melaporkan dugaan kecurangan PPDB di Inspektorat Riau, Selasa (27/6/23).
“Begitu kami bedah data, anak yang masuk ranking tanggal 26 Juni kemarin, itu pendaftarannya di tanggal 29 Mei. Harusnya jika sudah didaftar tanggal 29 Mei, mereka otomatis ter-record (terekam, red) di data PPDB. Ini tidak ada di hari-hari sebelumnya,” ucapnya.
Sri Deviyani mengungkapkan, begitu MPZ mengkomplain temuan tersebut, tiba-tiba hilang. Meski begitu, pihaknya memiliki bukti dugaan kecurangan lain. Dan ada beberapa anak seperti itu.
Ia mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, pihaknya menemukan dugaan kecurangan jumlah rombongan belajar (rombel) di setiap kelas. Artinya, ter-record berapa kelas di setiap sekolah. Contohnya SMA 1 Pekanbaru.
“Untuk SMA 1 itu total rombelnya 29 kelas dengan jumlah siswa 1020. Daya tampung PPDB 2023 sebanyak 257 siswa dan kebutuhan real rombel 9 kelas. Sementara pihak sekolah hanya membuka 8 rombel. Artinya, ada 1 rombel yang diduga dihilangkan,” beber Sri Deviyana.
Hal serupa juga diduga dilakukan oleh SMA Negeri 2 Pekanbaru. Daya tampung PPDB 246 siswa dengan kebutuhan real Rombel 9 kelas. Namun oleh pihak sekolah hanya membuka 7 kelas bagi masyarakat.
Begitu juga dengan SMAN 4, SMAN 5, SMAN 8, SMAN 9, SMAN 12, dan SMAN Negeri 14 Pekanbaru. Ia mengatakan, ada juga sekolah yang tidak menghilangkan rombel atau ruang kelas, tapi kuotanya dikurangi.
Sri Deviyana menduga, hilangnya ruang kelas dan pengurangan kuota di masing-masing sekolah itu, bisa jadi ada penerimaan susulan.
“Kalau analisa kita hilangnya ruang kelas dan pengurangan kuota di masing-masing sekolah yang dilemparkan ke masyarakat itu, bisa jadi setelah PPDB, ada penerimaan susulan,” ucap Sri menduga-duga.
Ia mengatakan, kedatangannya ke Inspektorat Riau ini bertujuan untuk melaporkan temuan MPZ terkait dugaan kecurangan PPDB tahun 2023. Dengan harapan Inspektorat dapat memeriksa oknum-oknum yang bermain dibalik PPDB tersebut. (fin)