PEKANBARU – Hari lahir Pancasila sekaligus hari lahir Presiden Soekarno, diperingati secara khidmat oleh DPC PDIP Kota Pekanbaru, Kamis (1/6/23). Acara yang digelar di Sekretariat DPC PDIP kota Pekanbaru itu, juga akan melakukan kegiatan sosial ke masyarakat.
“Ini hari lahirnya Pancasila yang dirayakan oleh PDIP Kota Pekanbaru. Hari lahir Pancasila 1 Juni 1945 ini tentu hari lahir Pancasila se-Indonesia,” ucap ketua DPC PDIP Kota Pekanbaru, Robin P Hutagalung SH usai upacara.
Menurutnya, acara hari ini sekaligus memperingati hari lahirnya Bung Karno. Dalam rangka itu, PDIP Kota Pekanbaru akan melakukan kegiatan sosial ke masyarakat.
“Seperti tanggal 7 kita berencana mengadakan donor darah di kantor DPC PDIP, Jalan Panglima Undan Pekanbaru,” ujarnya.
Terkait hal itu, kata ketua Komisi V DPRD Riau itu, pihaknya berharap menjadikan Pancasila sebagai pilar kehidupan. Karena di Pancasila tersebut, mencakup ketuhanan, persatuan, rasa sosial, gotong royong, semua sudah terangkum di sana.
“Bukan saja sebagai dasar negara tapi pilar dalam rumah Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Robin juga mengemukakan bahwa pembangunan kantor Sekretariat DPC PDIP Kota Pekanbaru yang representatif, kini sedang digalang dan direncanakan. Saat ini ucap dia, sedang berjalan.
Sementara menyikapi sistem Pemilu yang kini sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK), pihaknya mengaku taat hukum.
“Mau proporsional terbuka atau tertutup, kami taat hukum. Kami tegak lurus dengan DPP PDIP serta peraturan perundang-undangan,” tandasnya.
Ia mengatakan, saat ini secara UU bahwa sistem Pemilu itu adalah sistem proporsional terbuka. Persoalan apa yang menjadi keputusan MK, tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun.
“Jadi makanya kita tak percaya kalau itu dikatakan bocoran. Jadi apapun keputusan MK, kader PDIP tentu siap,” ujarnya.
Robin juga memastikan bahwa Bacaleg yang sudah diserahkan ke KPU beberapa waktu lalu, tidak akan terganggu. Karena Bacaleg yang diserahkan tersebut, adalah kader-kader yang militan.
“Artinya perjuangan itu adalah perjuangan untuk partai. Tidak ada pengaruhnya bagi Bacaleg kita,” katanya.
Robin juga menyampaikan selamat hari lahir Pancasila 1945, khususnya masyarakat Kota Pekanbaru, semoga semakin sejahtera.
Kader PDIP Harus Jadi Panutan
Kader PDIP Kota Pekanbaru diminta untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Selain itu diharapkan bisa menjadi panutan di tengah-tengah masyarakat Kota Pekanbaru.
“Teman-teman semua harus mempertahankan semangat gotong royong, semangat kesatuan. Di mana NKRI ini diproklamirkan oleh Bung Karno serta merumuskan lahirnya Pancasila 1 Juni 1945,” ucapnya.
Usai upacara, Robin Hutagalung mengenalkan kadernya yang juga sesama anggota DPRD Riau, Iwandi. Ia mengatakan dari 10 kader PDIP anggota DPRD Riau, dengan sukarela hadir di tengah-tengah kader DPC PDIP Kota Pekanbaru.
“Iwandi ini KTA-nya diterbitkan di Sekretariat DPC PDIP Kota Pekanbaru tahun 2015. Padahal beliau waktu itu tinggal di Duri, Bengkalis meski ada kantor DPC di Bengkalis. Dan beliau bersikukuh ingin mendapatkan KTA dari DPC PDIP Kota Pekanbaru karena pasti bertuah,” ujarnya.
Dan ternyata kata Robin, pas nyaleg dari Dapil Bengkalis, Iwandi terpilih menjadi anggota DPRD Riau 2019-2024 yang kini duduk di Komisi III. Robin pun yakin bahwa terpilihnya anak jati Melayu tersebut adalah pengaruh dari DPC PDIP Pekanbaru.
Ketua komisi V DPRD Riau itu mengatakan, Iwandi kini menjadi salah satu kader PDIP yang akan maju menjadi anggota DPR RI.
“Saya tanya kenapa harus ke DPR RI, kan baru 1 priode. Dikatakannya, saya mau memberikan kesempatan kepada teman-teman di Bengkalis sana. Biarlah saya korbankan diri saya ini demi teman-teman di Bengkalis karena saya yakini bahwa Pekanbaru itu bukan hanya KTA yang saya dapatkan, dukungan juga bisa saya dapatkan,” ucap Robin menirukan Iwandi yang pas berdiri di sampingnya.
Sementara itu, Iwandi yang diberikan kesempatan untuk berbicara di depan Bacaleg dan anggota DPRD kota Pekanbaru dari PDIP, mengatakan dia dulunya tidak ada apa-apanya. Dia awalnya lawyer. Dan baginya Robin adalah seniornya dan “suhunya” bantengnya Riau.
“Betul kata bang Robin, saya dulu bukan siapa-siapa. Saya lawyer berteman dengan senior. Bagi saya bang Robin ini adalah “suhu” bantengnya Riau ketika itu. Jadi saya tak tahu bagaimana masuknya PDIP ini. Kami di Bali berbagai hantaman waktu itu, jangan ke kuning, jangan ke merah. Beliau (Robin, red) mengatakan Iwandi akan buktikan merahnya. Beliau yang memberikan saya terkejut. Bagaimana mau memerahkan itu saya tak tahu,” ujar Iwandi yang disambut tepuk tangan puluhan kader.
Iwandi menuturkan, Robin meyakinkan dirinya bahwa jika kita tulus dan ikhlas, Tuhan akan membuka jalan dan memberikan kesempatan kepada kita. Iwandi pun bersemangat dan termotivasi untuk nyaleg DPRD Riau dari Dapil Bengkalis, Meranti dan Dumai. Dan KTA-nya lahir dari Kota Pekanbaru.
Iwandi pun mengingatkan kader PDIP, di hari lahir PDIP hari ini agar jangan melupakan sejarah. Ia mengatakan dirinya mencalonkan diri ke DPR RI dari Dapil Riau 1.
“Saya tidak akan memaksa teman-teman. Tapi yang paling penting adalah memilih partai kita, orang kita. Bagi kita, memilih partai PDIP adalah untuk memenangkan partai. Kita tidak boleh sebagai kader untuk saling menjatuhkan. Jika teman-teman yang lain barangkali untuk memilih Iwandi, saya dengan senang hati. Di lapangan juga tanpa saling menjatuhkan supaya PDIP itu kompak, solid,” ucap anak jati Melayu Duri tersebut. (fin)