Pekanbaru – Kendati tak mudah, namun Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar diminta membekukan BUMD yang dinilai tak berkontribusi. Salah satunya PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER).
“Kemarin kita mengadakan evaluasi dan pemeriksaan terhadap pengelolaan BUMD. Kita memang tidak bisa membekukan tanpa ada bukti kesalahan. Kalau dibekukan ada aturan dan mekanismenya,” ucap Wakil ketua Komisi III DPRD Riau, Zulkifli Indra, Kamis (6/4/2023).
Ia membeberkan, salah satu BUMD yang tidak menujukan kontribusi adalah PT PER.
“Rasanya BUMD yang tidak menujukan kontribusinya kemarin itu PT PER, kendati capaian kontribusinya Rp100 miliar namun pihaknya belum puas,” ujar dia.
Politisi asal fraksi Demokrat DPRD Riau itu mengatakan, satu-satunya BUMD yang membanggakan adalah Bank Riau Kepri (BRK).
“Sekarang BUMD kita yang hebat itu BRK. Dia mendapat 4 gelar penghargaan nasional,” ujarnya.
Zulkifli Indra mengatakan, kendati begitu namun konversi BRK ke Bank Syariah akan diawasi terus. Terlebih karena Pemprov Riau memberikan suntikan deviden sekian ratus miliar.
DPRD Riau kata Zulkifli, akan mengawasi terus BRK sesuai program yang ditargetkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BRK.
“Kita akan awasi terus. Kita nanti akan mengevaluasi sesuai RUPS BRK,” tandasnya. (fin)