Potret24.com – Macet parah terjadi hingga hari Senin dinihari itu. Hampir 10 jam pengendara terjebak macet yang di ruas jalan area Kelok Sembilan-Tanjung Pauh. Kemacetan parah terjadi di Lintas Riau-Sumbar dari daerah Koto Alam.
Kemacetan hingga di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Macet terjadi sejak Ahad (19/2/2023) sore hingga Senin (20/2/2023) dinihari.
Hal itu sesuai dari pantauan wartawan, yakni di sepanjang jalan dari arah Kelok Sembilan hingga Tanjung Pauh.
Sejak Ahad (19/2/2023) sore itu hingga Senin (20/2/2023) dinihari, arus di jalur ini sangat padat. Selain akibat ada libur panjang, bahkan karena tanggal merah peringatan Hari Isra’ Mi’raj pada Sabtu (18/2/2023), kemacetan ini disebabkan juga karena ada sejumlah titik perbaikan jalan yang buka tutup.
Diantaranya terdapat sebelum SPBU di Pangkalan Koto Baru arah itu arah Kelok Sembilan. Diketahui, kalau wartawan ini melakukan perjalanan dari lokasi Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, di Sumbar sejak Ahad (19/2/2023) sore dan sekira pukul 18.00 dari Lubuk Bangku baru tiba di Pangkalan itu sekira pukul 23.30 WIB dan berhenti sekira setengah jam.
Dikutip dari Cakaplah.com. Diketahui itu selama perjalanan ini diketahui arus lalu lintas mati total. Iring-iringan kendaraan seharusnya dua lajur, tak jarang menjadi tiga lajur. Kondisi itu pun, menyebabkan kendaraan sama sekali tidak bergerak.
Sementara itu, salah seorang warga, Ria Mariana (37), warga Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, kepada wartawan, hari Senin (20/2/2023) sekira pukul 02.00 WIB mengaku bahwa ketika mereka berangkat dari Lubuk Bangku itu selepas ibadah Salat Maghrib, pada hari Ahad (19/2/2023) sore.
Tetapi katanya, sekira pukul 02.30 WIB Senin (20/2/2023) dinihari masih tetap berada di sekitar Rumah Makan Pak Lek di Kenagarian Tanjung Balit, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Katanya, ia sudah menghabiskan perjalanan selama 9 jam dari Lubuk Bangku yang biasanya hanya ditempuh sekira 1,5 jam pada saat lalu lintas normal.
Ia mengaku sangat ini kecapean di jalan setelah pulang pergi dari rumahnya, dan guna menjenguk anaknya yang sekolah di salah satu sekolah swasta di Harau. Dalam rombongannya ini terdapat anak bayi dan orang tua lanjut usia. Dia juga mengaku kecewa ini akibat pengendara banyak yang tidak tertib dan juga saling merebut jalan. **