Pekanbaru

Selesaikan Persoalan, Plt Kadisdik Minta Diberi Waktu

4
×

Selesaikan Persoalan, Plt Kadisdik Minta Diberi Waktu

Sebarkan artikel ini
DR Abdul Jamal (dok)

Pekanbaru – Sejumlah persoalan yang terjadi di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru dibawah kepemimpinan Ismardy Ilyas selama ini, tak ditampik Plt Kepala Disdik Pekanbaru DR Abdul Jamal.

Ia mengatakan, dirinya diutus oleh Pj Walikota Pekanbaru Muflihun untuk menyelesaikan persoalan.

“Iya, saya memang diutus oleh pak Walikota disini untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Jadi berikan saya waktu konsolidasi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (2/12/22).

Menurut pejabat yang dekat dengan semua kalangan itu, apa yang disampaikan pimpinan, DPRD, tokoh, dan masyarakat, insyaallah akan menjadi perhatiannya.

“Kita akan memberikan pelayanan terbaik untuk pendidikan. Pendidikan murah dan berkwalitas,” ujar Abdul Jamal yang kembali menjabat di “rumah lama” ditengah-tengah kesibukannya.

Seperti diketahui, ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri, mendesak Disdik kota Pekanbaru untuk merombak pejabat di OPD tersebut. Pasalnya, pejabat dalam birokrasi tersebut sudah dinilai sudah tidak profesional.

“Selama ini, Disdik Pekanbaru sangat bobrok. Sudah banyak laporan yang tidak masuk akal, main gertak, main ancam, cara seperti itu kan tidak profesional,” ungkap Aidil.

Politisi asal fraksi Demokrat DPRD kota Pekanbaru itu pun berharap, agar oknum-oknum yang tidak profesional, harus dikeluarkan dari Disdik. Dengan begitu akan tercipta Disdik yang lebih baik, ujarnya.

Sementara itu, kabar adanya kebobrokan di lingkungan Disdik Pekanbaru juga beredar di grup WhatShap wartawan.

Dalam selebaran itu disebutkan, bahwa Kabid SD Pekanbaru Dinas Pendidikan (Disdik) kota Pekanbaru Dian Permata Indah SE terus melakukan intimidasi kepada Operator dan Bendahara dana BOS ketika mengantar Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA).

“Kami tidak tau lagi kemana lagi kami mengadu dan mengeluh atas perlakuan Kabid SD Dian Permata Indah SE dan intimidasi Kabid SD setiap kami mengantar RKA dan laporan dana BOS. Kami merasa ditekan dan dipersulit oleh Kabid SD. Apapun yang kami lakukan selalu salah dimata Kabid SD,” tulis sumber tersebut.

Dalam kalimat selanjutnya dijelaskan, bahwa meski mereka sudah membuat RKA sesuai juknis, namun mereka tetap saja dipersulit. Alhasil, mereka harus bolak balik ke Disdik, sementara Dian sendiri jarang berada ditempat.

“Kami harus menunggu sampai maghrib dan terkadang hari libur diarahkan ke rumah beliau dengan membawa buah tangan atau amplop. Jika tidak, tidak dilayani dengan baik,” tulis sumber. (fin)