Potret Hukrim

Nakes Salah Potong saat Sunat Massal di Kuansing Jadi Urusan PPNS

30
×

Nakes Salah Potong saat Sunat Massal di Kuansing Jadi Urusan PPNS

Sebarkan artikel ini
Nakes Salah Potong saat Sunat Massal di Kuansing Jadi Urusan PPNS

Potret24.com – Plt Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby, menyebut, bahwasa sudah ada perdamaian antara keluarga korban salah potong saat sunat massal dengan klinik tempat sunatan tersebut digelar.

“Sudah ada perdamaian antara keluarga dan yang punya klinik,” kata Suhardiman Amby saat dikonfirmasi. Ia mengatakan, terhadap tenaga kesehatan melakukan salah potong tersebut, nantinya menjadi urusanya Penyidik Pegawai Negeri Sipil atau PPNS..

Diberitakan sebelumnya, insiden disaat acara sunat massal gratis dilaksanakan oleh pihak Klinik Harapan Bunda Berlian di Desa Pesikaian, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing, akhirnya ini ramai diperbincangkan. Hal itu dikarena anak yang peserta sunat massal, berumur 10 tahun harus mengalami kejadian tidak mengenakkan. Karena bagian penisnya ikut terpotong saat dilakukan tindakan medis tersebut.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto pihak kepolisian menerima informasi pada Selasa (20/12/2022) adanya insiden saat kegiatan sunat massal di Cerenti. “Jadi informasinya diketahui kemarin, kemudian Kapolsek Cerenti melakukan pengecekan insiden tersebut di Klinik Harapan Bunda Berlian di Desa Pesikaian, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing,” kata Sunarto, Rabu (21/12/2022).

Sunarto menceritakan ihwal kronologis awalnya yaitu pada Ahad (18/12/2022), Klinik Harapan Bunda Berlian ini agenda sunat gratis dalam rangka peresmian klinik dan ulang tahun dari anak pemilik klinik tersebut. Tapi berselang beberapa menit, terjadi insinden itu salah seorang anak daripada warga Desa Pulau Bayur, Kecamatan Cerenti, ujung bagian di alat vital terpotong dan disertai pendarahan

“Akibat kejadian itu, korban ini langsung dilarikan ke RSUD Taluk Kuantan. Tetapi fasilitas di rumah sakit tersebut kurang memadai sehingganya dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru agar dapatkan pengobatan yang lebih optimal,” ungkap Sunarto.

Kata Sunarto, untuk kejadian itu pihak korban (orangtua kandung) menyatakan tidak akan mempermasalahkan hal atas insiden tersebut. Mereka sudah sepakat berdamai dengan melampirkanya surat pernyataan, dikarena pihak korban dan pemilik dari klinik masih ada hubungan keluarga.

Diketahui, korban sendiri berinisial TG, dan masih seorang pelajar. Sedangkan penanggung jawabnya klinik dr. Heriyon Nopendra dan Berlian Cemantau. Untuk petugas medisnya dr. Nurwahidah, Ruli Apriandi, Aksiza Eka Syaputra, Zaiful Dahri, Fernando Saputra, Gusriadi Syahputra dan Ade. Jumlah anak yang ikut khitan massal hadir 88 orang dan yang sudah dikhitan 84 orang. **