Pekanbaru – Kabar terbentuknya Forum Wartawan Pendidikan (Forwadik) Riau yang diduga dibidani oleh Munazlen Nazir Cs, akhirnya terdengar juga oleh Forwadik kota Pekanbaru. Komunitas wartawan yang berdiri sejak tahun 2013 itu, meminta Munazlen Cs agar menggunakan etika, bukan dengan menjiplak nama komunitas yang sudah kian ada.
Hal ini terungkap dalam rapat yang digelar di Sekretariat Forwadik kota Pekanbaru Jalan Patimura, Jumat (2/12/22).
Selain membahas pencatutan nama Forwadik, rapat yang dihadiri 7 dari 9 anggota Forwadik itu, juga menggelar rapat pembentukan pengurus baru.
“Menurut saya, etika itu harus diletakkan di atas segalanya. Memang konstitusi kita menjamin kebebasan mendirikan organisasi. Tapi ada nilai-nilai dasar kita selaku jurnalis yang harus dijunjung tinggi,” ujar Safari Al Royan, ketua Forwadik yang baru terpilih.
Sejak terbentuk 2013 silam tutur Royan, banyak program yang telah dilaksanakan Forwadik. Baik program yang bersifat edukatif, maupun program sosial kemanusiaan.
“Kita memang konsen terhadap dunia Pendidikan. Banyak kegiatan yang telah kita laksanakan untuk membantu menyukseskan program pemerintah khususnya di bidang Pendidikan,” katanya.
Oleh sebab itu, Royan berharap agar kawan-kawan yang menjiplak nama Forwadik diminta kebesaran hatinya untuk merubah nama perkumpulan tersebut.
“Alangkah bijaknya jika kita saling menghargai sesama profesi. Kan tak elok juga nanti muncul gesekan hanya karena sebuah nama. Kita ini jurnalis yang layak memberi contoh yang baik, bukan malah sebaliknya,” katanya.
Sementara menyikapi keterpilihan dirinya memimpin Forwadik Pekanbaru periode 2022-2024, Royan mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pemikiran yang telah disumbangkan pengurus Forwadik sebelumnya sehingga mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik. Dia berjanji akan meneruskan program yang sudah direncanakan selama ini.
“Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh kawan-kawan Forwadik. Saya berharap dukungan dari kawan-kawan semua, agar roda organisasi kita dapat berjalan sesuai dengan harapan kita bersama. Kita akan lanjutkan program yang sudah diagendakan selama ini. Dalam waktu dekat, kita akan agendakan rapat untuk membuat program jangka pendek maupun jangka Panjang,” ujar Royan.
Royan juga kembali menegaskan bahwa, Forum Wartawan Pendidikan (Forwadik) hanya ada satu. Forwadik Pekanbaru telah berdiri sejak tahun 2013 silam.
Oleh karena itu, bagi pihak-pihak yang mencatut nama Forwadik diharapkan untuk legowo mengevaluasi nama perkumpulan yang telah didirikan. (rls/fin)