Potret Riau

Badko HMI Riau Kepri Sebut Itu Norak Mahasiswa Tolak Anies Bawesdan

4
×

Badko HMI Riau Kepri Sebut Itu Norak Mahasiswa Tolak Anies Bawesdan

Sebarkan artikel ini

Potret24.comb- Adanya kelompok yang aksi penolakan kunjungan Anies Baswedan, Jumat (2/12/2022) lalu, di Kantor KPU dan Bawaslu Riau. Hal itu, menuai kecaman dan juga cemohaan pelbagai pihak.

Salah satunya seperti disampaikannya Badko HMI Riau Kepulauan Riau. Yakni didalam siaran pers diterima redaksi ini, Wiriyanto Aswir, mengatakan kalau aksi pengunjukrasa yang tergabung Koalisi Mahasiswa Riau Peduli Demokrasi, itu adalah norak.

“Sangat disayangkan adanya gerakan seperti itu di Riau. Selain norak ini juga tidak memahami kultur orang Riau itu sendiri, yang terbuka selagi memegang teguh prinsip-prinsip yang berlaku. Kita menilai hal aksi dilakukan tersebut jelas norak,” ujarnya.

Jadi sekali lagi, katanya, siapapun bisa dan tentu saja boleh bersosialisasi dan bersilahturahmi di Bumi Melayu ini. Hal itu yang harus dipahami, sehingga akan terjalin kondisi yang kondusif di daerah Bumi Lancang Kuning ini. Bukan dengan cara demikian.

Dalam siaran pers yang diterima, dikata doa, selain kultur budaya Melayu yang ramah dan terbuka, peranya keIslaman dan keIndonesiaan perlu sekali diresapi oleh generasi muda, khususnya pemuda Riau. Artinya jangan mudah terpengaruh hal tidak jelas.

“Mari jaga suasana kondusif. Semangat moderat ini, yang perlu sekali ditumbuh kembangkan agar tidak tegiur hasut dan hasad yang dengan cara yaitu membuat gerakan-gerakan blunder yang justru itu semakin membuat kontraproduktif,” ujar Wiriyanto.

Formatur Badko HMI Riau Kepulauan Riau ini, mengatakan, kedatangan dari Anies Baswedan ke Riau ini agendanya hanya sosialisasi. Oleh sebab itu, pada mereka yang mereka melakukan demo mengatasnamakan mahasiswa diminta berpikir jernih.

Semakin banyak tokoh yang hadir ke Bumi Lancang kuning bertemu sapa dengan masyarakat Riau dan elemen mahasiswa, memberikan penjelasan penyuluhan ataupun kegiatan politik lainnya, seharusnya bisa diterima, bahkan pemikirannya digali bersama.

“Jadi, bukan malah tamu hadir dihujat dan diberikan tuduhan macam macam, seperti berpolitik identitas lah atau memecah belah persatuan. Persatuan mana ya? Atau 10 orang ini merasa panas dengan hadirnya tokoh tokoh nasional ke Riau,” pungkasnya. **