Potret24.com – Meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami naik, namun tidak menyurutkan semangat bertanam padi bagi petani sawah.
Mengapa tidak, tercatat luasan sawah produktif di Inhu, ada 2.000 hektar lebih yang di bina, lahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan dengan rata – rata penghasilan panen mencapai 4.3 ton per hektar.
Bahkan petani punya stok ketersediaan benih yang di pusatkan di Desa Tanjung Sari Kecamatan Kuala Cenaku seluas 50 hektar lahan di kelola Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan ) dengan baik.
Dan lahan tersebut, semua telah di tetapkan menjadi Lahan Sawah yang di Lindungi ( LSD ) tanpa dapat alih fungsi dengan tanaman lain.
Papar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Indragiri Hulu, Alfendrianto kepada potret24.com Minggu, (6/11/2022).
Disinggung lahan sawah produktif, jawab Alfendrianto, yang paling luas terletak di Desa Tanjung Sari, Kuala Cenaku, Kuala Mulya, Pulau Jumat, Suka Jadi dan Teluk Sungkai di wilayah Kecamatan Kuala Cenaku yang telah memilik dua unit mesin pengering padi.
Selanjutnya persawahan juga ada di wilayah Kampung Pulau, Pasir Kemilu, Kuantan Babu Kecamatan Rengat. Lainnya terletak di Desa Redang, Barangan, Rantau Bakung Kecamatan Rengat Barat.
Dan di Desa Kelayang, Teluk Sejua, Dusun Tua Kecamatan Kelayang. Desa Pauh Ranap, Batu Rijal Hilir, Katipo Pura, Batu Rijal Hulu Kecamatan Peranap. Desa Kelayang Kecamatan Rakit Kulim dan Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida.
Artinya dengan luasan sawah yang ada, kebutuhan swambada pangan mencukupi untuk wilayah Kabupaten Inhu tanpa berharap pemasok beras luar.
Namun masih banyak areal persawahan milik petani tidak produktif, hal tersebut di sebabkan pendukung irigasi untuk pengaturan air. (Frasetia).