Pekanbaru – Oknum Kepala Sekolah Dasar Negeri Kota Pekanbaru berinisial UJ diduga melakukan pengaturan pembayaran pembuatan soal Penilaian Akhir Semester (PAS), Surat Keterangan Lulus (SKL) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang pembiayaannya bersumber dari dana BOS untuk semester dua tahun ajaran 2021/2022.
Pengaturan itu disampaikannya dalam Whatsapp Grup (WAG) internal K3S Kecamatan Payung Sekaki tanggal 21 Maret 2022.
Diketahui sang Kepsek yang berinisial UJ ini diduga merupakan perpanjangan tangan dari Ketua Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Payung sekaki.
Pada cafture percakapan WAG diterima Potret24.com, sang Kepsek UJ memerintahkan mengharuskan para Kepala Sekolah SD di wilayah Kecamatan Payung Sekaki membayarkan pembiayaan pembuatan soal PAS Semester, SKL dan UAS kepada K3S dengan nominal yang sudah ditentukan.
Selain itu, Kepsek UJ juga dalam perintahnya menyerukan jumlah nominal yang harus di tinggalkan di sekolah, yang diduga kuat merupakan fee dari anggaran pembuatan soal Pas semester, SKL dan UAS yang semua nya di hitung persiswa melalui anggaran belanja dana BOS. Tak tanggung-tanggung, nominal yang diserukan pun cukup besar.
Oknum Kepala sekolah berinisial UJ ketika dimintai keterangan terkait dugaan praktek korupsi berjamaah pada cafture WAG menolak memberikan keterangan.
Celakanya lagi, UJ mengarahkan untuk melakukan konfirmasi kepada ketua K3S Kota Pekanbaru disebutnya Gimin. Padahal materi konfirmasi merupakan percakapan internal WAG K3S Kecamatan Payung Sekaki.
“Maaf ini ya Pak, pak gimin minta kontak beliau terima kasih Pak, Maaf, Langsung ke beliau Pak,” kata UJ.
Belum ada pernyataan resmi dari Ketua Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Pekanbaru, Gimin terkait dugaan praktek korupsi berjamaah terkait pembayaran pembuatan soal Penilaian Akhir Semester (PAS), Surat Keterangan Lulus (SKL) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang pembiayaannya bersumber dari dana BOS untuk semester dua tahun ajaran 2021/2022 di wilayah K3S Payung Sekaki tersebut.
Potret24.com masih berupaya mengonfirmasi hal itu. Lantaran kabarnya sang Ketua K3S Kota Pekanbaru, yang konon kabarnya banyak mengenal para jurnalis di Kota Pekanbaru ini sulit di hubungi.**(Dri)