Pekanbaru

Sebelum Disahkan, APBD Riau Masih Banyak Tahapan

53
×

Sebelum Disahkan, APBD Riau Masih Banyak Tahapan

Sebarkan artikel ini
Sebelum Disahkan, APBD Riau Masih Banyak Tahapan
Ketua DPRD Riau Yulisman (dok)

Pekanbaru – Ketua DPRD Riau Yulisman mengatakan, untuk mengesahkan APBD Riau 2023 masih melalui berbagai tahapan. Salah satunya adalah pandangan fraksi.

“Oh…besok pandangan umum fraksi tu. Masih banyak lagi tahapan tu. Masih banyak lagi tahapannya. Kan baru penyampaian nota pengantar Keuangan RAPBD Riau 2023”, ucapnya Senin (31/10/22).

Ketika diminta untuk merincikan apa saja tahapan sebelum RAPBD Riau itu disahkan, Yulisman berjanji nanti akan memberikan secara tertulis.

“Nanti saya kasih tertulis. Tahapannya ini ini, gitu. Pandangan fraksi, pembahasan”, tukasnya saat didesak.

Saat dikonfirmasi sampai kapan tahapan tersebut selesai, Yulisman mengatakan, hal itu tak bisa ditargetkan. Karena semua berjalan secara alamiah.

Ketika kembali dikonfirmasi apakah setelah tahapan nanti, nilai RAPBD sebagaimana disampaikan Gubernur Riau akan ada penambahan atau ada pengurangan.

Menjawab hal ini politisi asal fraksi Golkar DPRD Riau itu mengatakan, yang pasti tidak boleh keluar dari aturan.

“Begini ya, semua itu sudah ada aturan main. Sampai kepada KUA apa, ya. Total ke RAPBD itu sudah ada aturan. Jadi, tak boleh keluar dari aturan. Itu aja intinya”, pungkas Yulisman.

Seperti diketahui, berdasarkan penyampaian nota Keuangan oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Raperda APBD Riau tahun 2023 sebesar Rp9,8 triliun. Adapun yang menjadi skala prioritas yakni, pengentasan Kemiskinan, Pendidikan, dan Kesehatan.

“Alhamdulilah hari ini kami telah menyampaikan nota keuangan RAPBD 2023. Berkenaan dengan konstruksi tahun ini baik terhadap pendapatan, maupun belanja. Dimana pada tahun 2023 ini, APBD kita sebesar Rp9,8 triliun”, ujarnya usai rapat paripurna DPRD Riau, Senin (31/10/22).

Menurut Gubri Syamsuar, kondisi keuangan Riau ini, sudah bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Artinya, Provinsi tidak boleh tergantung pada dana transfer.

“Jadi sudah diberitahu kan, masih ada defisit Rp600 miliar lebih. Itu sebenarnya bersumber dari dana transfer. Oleh karena kekurangan dana transfer itu nanti ditutupi dari sumber-sumber PAD”, tandas Gubri.(fin)