Potret Hukrim

Ini Penyebab Keluarga Pasien Ngamuk Pecahkan Kaca di RSUD Arifin Achmad

4
×

Ini Penyebab Keluarga Pasien Ngamuk Pecahkan Kaca di RSUD Arifin Achmad

Sebarkan artikel ini
Gedung RSUD Arifin Achmad

Potret24.com -Dikarena lambat, dan lamban penanganan terhadap pasien, maka keluarga dari pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi ini, mengamuk hingga memecahkan kaca pada tempat pelayanan, Sabtu (29/10/2022) malam.

Keluarga pasien marah dan mengamuk, karena petugas rumah sakit plat merah itu berdalih tidak ada memiliki stok alat untuk pengecekan darah. Salah seorang keluarga pasien, Maria ini menceritakan, bahwa pasien juga membutuhkan darah dikarenakan untuk penyakit kanker. 

Darah dibutuhkan yaitu darah trombosit, yang harus digunakanya dalam lima hari sebelum kedaluwarsa. “Awalnya saya ini tanya apakah ada stok darah, tapi pihak RSUD Arifin Achmad, bahwa untuk stok darah tidak ada,” ujar Maria saat diketika diwawancarai wartawan di rumah sakit, Sabtu malam.

Karena itu, dia dan keluarganya diminta untuk mencari darah. Alhasil, Maria juga memdapatkan donasi darah ini berbagai pihak yang menyumbang. Akhirnya juga telah didapatkan darah. Tetapi, tiba-tiba darahnya itu dipermainkan sama orang RSUD ini. Setelah ditanya berulang kali, lanjut dia, pihak RSUD Arifin Achmad ini mengaku stok darah sudah ada.

Namun, masalahnya alat reagen atau alat pencocokan darah tidak ada, maka hal itu sehingga belum bisa ditransfusi.
“Kami cek kenapa reagen tidak ada, kata petugas reagen menipis sejak dua hari lalu dan habis siang tadi. Alatnya akan datang Selasa atau Rabu, tapi itu juga tidak bisa dipastikan,” sebut Maria.

Mendengar penjelasan petugas, salah satu keluarga pasien datang lagi untuk mempertanyakan kenapa tidak ada alat tersebut. Terkait darah akan kedaluarsa bila tidak segera digunakan, juga tidak dapat dijawab oleh petugas. Karena hal emosi tak terbendung, keluarga pasien mengamuk dan memukul kaca di loket penyerahan darah hingga pecah.

Sebab, pasien yang bernama Hironimus Patut Pahur itu sedang bertaruh nyawa dengan penyakit kanker nasofaring kini dideritanya “Darah trombosit, kata PMI inj akan kedaluwarsa dalam waktu lima hari. Tentu kami bingung. Kalau itu jadi kedaluwarsa nanti ke mana darah mau dicari lagi. Makanya abang saya marah,” kata Maria dikutip dari kompas.com.

Kesempatan itu Maria mengaku kecewa dengan pelayanan RSUD Arifin Achmad Riau. Padahal sebutnya, Gubernur Riau (Syamsuar) saja bilang pelayanan RSUD harus maksimal, supaya orang Riau juga tidak berobat ke Malaka atau Singapura. Jikalau macam gini, gimana orang sakit tak keluar berobat.

Setelah ribut-ribut itu akhirnya, Direktur RSUD Arifin Achmad, Wan Fajriatul pun langsung menghampiri pihak keluarga dari pasien dan mendengar permasalah yang terjadi. Wan Fajriatul merupa anak Mantan Gubernur Riau Wan Abu Bakar, itu mengakui kesalahan petugas. Maka,
dia pun meminta maaf kepada keluarga pasien. **