Pekanbaru – Dari 3 agenda sidang paripurna DPRD Riau yang digelar hari ini, Kamis (27/10/22), 2 diantaranya terpaksa ditunda. Pasalnya, Gubernur Riau Syamsuar hari ini full jadwalnya.
Hal itu disampaikan wakil ketua DPRD Riau Hardianto usai memimpin rapat paripurna DPRD Riau, Kamis (27/10/22).
Ia mengatakan, interupsi yang dilontarkan oleh sejumlah anggota dewan saat rapat paripurna, dinilai sebagai bentuk keaktifan anggota dewan menuntut kebersamaan kawan-kawan di ruang paripurna supaya makin banyak anggota yang hadir.
“Saya pikir semangatnya luar biasa. Kawan-kawan menuntut kebersamaan di ruang sidang paripurna agar makin banyak anggota dewan yang hadir”, ujarnya.
Menurutnya, terkait memilih zoom atau tidak zoom, adalah kebijakan nasional tanggap darurat covid-19 yang masih terjadi. Saat ini kata Hardianto level covid di Riau berada pada level 1.
“Artinya rapat paripurna diperbolehkan memilih zoom atau langsung mengikuti secara tatap muka”, ucap politisi asal fraksi Gerindra DPRD Riau tersebut saat dikonfirmasi mengenai minimnya tingkat anggota dewan pada rapat-rapat di DPRD Riau.
Hardianto mengatakan, dengan penataan posisi duduk yang memang social distance atau menjaga jarak, pihaknya berharap agar semua anggota dewan dapat mengikuti sidang paripurna secara langsung.
“Jadi mengurangi mengikuti paripurna itu secara virtual. Jadi kita masih mengikuti prokes level satu”, ujarnya.
Adapun 5 agenda paripurna yakni;
1. Penandatanganan nota kesepakatan KUA PPAS APBD Provinsi Riau tahun anggaran 2023 (sudah dilaksanakan, red)
2. Penyampaian rekomendasi Bapemperda terhadap Raperda tentang:
a. Pemberdayaan organisasi kemasyarakatan
b. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 2022 – 2051
3. Pengelolaan keuangan daerah.
Untuk diketahui rapat paripurna yang digelar hari ini diwarnai interupsi dari sejumlah anggota dewan. Pasalnya, dari 65 anggota dewan, hanya dihadiri 13 anggota dewan saja.
Tercatat Ade Agus Hartanto, Markarius Anwar, Ade Hartati Rahmat dan Manahara Napitupulu menginterupsi pimpinan sidang terkait minimnya kehadiran anggota dewan pada rapat paripurna.
Bahkan Ade Agus Hartanto yang juga ketua BK DPRD Riau memprotes rapat paripurna karena ada salah satu fraksi yang anggotanya tak hadir satupun yang belakangan diketahui dari fraksi Golkar. (fin)