Potret Hukrim

Gubri Syamsuar akan Sanksi Petugas RSUD Arifin Achmad

4
×

Gubri Syamsuar akan Sanksi Petugas RSUD Arifin Achmad

Sebarkan artikel ini
Gubernur Syamsuar di RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru – Masalah kebutuhan transfusi darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad (AA), ini masih menjadi perbincangan publik.

Terlebih setelah adanya keluarga pasien penderita kanker, Hironimus mengamuk lantaranya tidak mendapatkan layanan yang baik dari pihak rumah sakit, terjadi saat jalani perawatan penyakit kanker di RSUD Arifin Achmad. Sehingga muncul isu jual beli darah.

Terkait ini, GubribSyamsuar juga bahkan turun langsung ke RSUD pada hari Senin (31/10/2022) pagi tadi. Ia pun, langsung mendatangi rumah sakit yang dipimpin Wan Fajriatul itu. Syamsuar menyebut, bahwa dugaan jual beli darah tidak ada terjadi di rumah sakit milik daerah itu.

Bahkan ia mengaku baru mendengar isu tersebut. “Tak ada ya setahu saya. Saya sudah hampir empat tahun di sini, kalau jual beli darah gak ada lah,” ujarnya usai memimpin apel di RSUD Arifin Achmad tadi pagi, pasca ada ribut-ribut didalam hal pelayanan.

Syamsuar mengatakan, bahwasa kalau ada itu yang bermain dalam kebutuhan darah ini, dipastikan itu adalah oknum. Namun ditegaskan bahwa di lingkungan RSUD AA tidak ada hal dugaan jual beli darah tersebut. Karena sebenarnya ada relawan itu siap membantu mencarikan kebutuhan darah di RSUD AA.

Selain di RSUD Arifin Achmad, Gubri pun menegaskan tak pernah ada mendengar dan terjadi di Palang Merah Indonesia (PMI) yang menjadi tujuan pihak pasien mencari kebutuhan darah. Kendati pum demikian, Syamsuar mengatakan akan mencari tahu dugaan tersebut.

Sementara itu, terkait hal permasalahan adanya keluarga pasien mengamuk di RSUD Arifin Achmad. Pihaknya ini akan melakukan pendalaman. Bahkan, tidak kecil ini kemungkinan akan memberikan sanksi terhadap petugas yang disinyalir melanggar aturan. Artinya, tergantung dari segi kesalahannya. **