Potret24.com – Meski saat ini sebagian wilayah di Riau sering diguyur hujan, namun beberapa wilayah di Riau ternyata masih ada yang minim curah hujannya.
Sehingga potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih terjadi di sebagai wilayah yang minim curah hujannya.
“Memang masih ada kebakaran yang terjadi, namun dalam jumlah kecil. Karena hujan tidak merata. Kadang di Pekanbaru hujan, tapi di Rohul tidak hujan, maupun sebaliknya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edy Afrizal.
mengatakan, bahwa meskipun sejak beberapa waktu terakhir Provinsi Riau kerap diguyur hujan namun kebakaran hutan dan lahan masih terjadi. Edy mengungkapkan kondisi tersebut terjadi dikarenakan curah hujan yang tidak merata di Provinsi Riau.
Terhadap kondisi tersebut, kata Edy, pihaknya terus melakukan patroli udara di daerah – daerah yang tidak terkena hujan dan berpotensi terjadi kebakaran.
“Karena hujannya tak merata, jadi kita tetap lakukan patroli udara. Seperti terakhir terjadi kebakaran di Bengkalis tepatnya di Duri dan Pinggir. Kemudian ada di Rohul ada kebakaran juga, saat itu tak hujan di daerah tersebut dan tim patroli yang memadamkannya,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengatakan, yang jelas patroli udara tetap terus dilakukan pihaknya untuk memantau dan mengontrol jika terjadi Karhutla untuk cepat ditangani.
“Terus kita patroli udara. Kecuali ketika BMKG bilang datanya kalau hujan merata, baru kita tak patroli,” sebutnya.
Sedangkan rekapitulasi seluruh lahan seluas lebih kurang 1.219,93 hektar lahan di 12 Kabupaten/kota se Provinsi Riau. Paling luas terbakar berada di Kabupaten Rohul dengan luas 336 hektar dan di Rohil dengan luas 187 hektar.
Sebaran lainnya terbakar seluas 150,89 hektar di Kampar, kemudian 150,70 hektar di Bengkalis dan 113,20 hektar di Pelalawan.
Selanjutnya, seluas 85,50 hektar terbakar di Inhil, sebanyak 79,25 hektar terbakar di Inhu. Kemudian, seluas 51,95 hektar terbakar.
Untuk di Kepulauan Meranti sendiri terbakar seluas 32,35 hektar dan masing-masing di Siak 18,06 hektar, lalu 14,53 hektar di Pekanbaru dan di Kuansing 0,50 hektar.