Potret Hukrim

Wartawan Dilarang Masuk Saat Pemusnahan BB Selundupan di Bea Cukai Pekanbaru

1
×

Wartawan Dilarang Masuk Saat Pemusnahan BB Selundupan di Bea Cukai Pekanbaru

Sebarkan artikel ini
Wartawan dilarang masuk meliput saat pemusnahan Barang Bukti di Bea dan Cukai

Potret24.com- Ada pemandangan tak sedap, bahkan terjadi perdebatanya diantara wartawan dengan petugas Bea Cukai Pekanbaru. Hal itu terjadi, diketika instansi ini, Kamis (22/9/2022), lakukan pemusnahan Barang Bukti (BB) hasilnya selundupan dari seluruh wilayah di Riau dan Kepulauan Riau.

Dimana, wartawan ingin meliput dicegat masuk ke dalam area pemusnahan atas BB tersebut yang diketahui dengan nilai kerugiannya negara sebesar Rp11 miliar lebih. Sehingga diduga pemusnahannya tersebut yang dinilai tidak transparansi, disebab awak media hendak meliput itu dicegat masuk oleh pihak petugas Bea dan Cukai Pekanbaru.

Padahal kehadiran dari wartawan atas undangan pihak Bea dan Cukai melalui grup Whatsapp. Setelah pemusnahanya BB yang selesai dilakukan, petugas Bea Cukai itu, kemudian meminta wartawan untuk masuk meliput barang bukti yang sudah musnah. Sehingga, hal demikian menjadi pertanyaan awak media, sebab tak diizinkan agar melihat pemusnahan BB hasil sitaan tersebut.

Yakni sempat terjadi perdebatan antara wartawan dengan petugas, yang karena mereka ini tidak diboleh meliput prosesi pemusnahan BB tersebut. Wartawan ini keberatan, dikarena hanya dibolehkanya meliput setelah dari semua BB dihancur oleh mesin penghancur. “Kami ini protes pada petugas Bea Cukai dikarena hanya diperlihatkan barang-barang yang sudah hancur,” jelas Fara Amelia wartawan dari iniriau TV.

Terkait ini, dikonfirmasi kepada Kepala Kantor Bea Cukai Tommy mengatakan bahwa kegaduhan yang di pintu masuk yaitu merupakan miskomunikasi antara  media dan petugas jaga pintu. Dikarena yang tadi jaga di gerbang itu anak baru, jadi lain ditugaskan, lain yang dilakukan. Selain itu, takut juga dikarena daerah ini rawan juga. Takut nanti dibuka gerbang malah banyak menerobos masuk.

“Kami minta maaf kepada rekan-rekan media, dikarena tidak bisa meliput dari awal. Hal inipun hanya miskomunikasi. Maklum yang tadi itu, jaga gerbang itu anak baru. Jadi lain itu ditugaskan, lain yang dilakukan. Selain itu kita takut juga karena daerah ini rawan juga. Takutnya nanti kita buka gerbang malah banyak warga yang menerobos masuk,” jelas Tommy. **