Potret24.com – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru menilai bahwa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat pengusaha juga akan menaikkan harga tarif angkutan.
Ketua DPC Organda Pekanbaru, Sofyan Daulay mengatakan, bahwa dari awal sendiri Organda memang tidak setuju terkait kenaikan harga BBM.
“Organda sendiri dari dulu tidak setuju, karena dampak nya sangat besar bagi masyarakat, baik dari ekonomi maupun Organda dibidang transportasi,” kata Sofyan, Senin (5/9/2022).
Ia menjelaskan, kenaikan harga BBM akan mengalami kesenjangan sosial terkait masalah tarif angkutan.
“Memang kemarin itu banyak yang menelpon masalah terkait BBM naik ini terkait tarif. Jadi kami dri Organda kalau memang ada kenaikan, masalah tarif itu kan silahkan saja para pengusaha menaikkan,” tuturnya.
“Karena yang diatur oleh pemerintah masalah tarif itu kelas ekonomi, kalau masalah kelas eksekutif, masing-masing pihak perusahaan angkutan auto bus yang menentukan tarifnya. Jadi silahkan saja pengusaha angkutan menaikkan tarifnya dan itu yang kita sampaikan kepada kawan-kawan,” sambungnya.
Lebih jauh, dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan juga otomatis akan menaikkan harga tarif, yang membuat masyarakat akan mikir dua kali untuk memakai angkutan.
“Otomatis memang naik, karena harga BBM itu dibandingkan dengan tarif sudah tidak sesuai, otomatis para pengusaha menaikkan tarif nya,” imbuhnya.
“Harapan Organda kepada pemerintah dan kami pun sudah bersuara mohon kenaikan BBM ditinjau ulang. Karena dampak nya itu nanti pasti yang kita rasakan masalah harga untuk masyarakat. Tentu masyarakat pun untuk memakai transportasi itu mereka sudah mikir-mikir karena tarifnya sudah naik,” pungkasnya.