Potret Hukrim

Irjen Iqbal Ingatkan Jaga Persatuan dan Kesatuan Ditengah Keberagaman

4
×

Irjen Iqbal Ingatkan Jaga Persatuan dan Kesatuan Ditengah Keberagaman

Sebarkan artikel ini

Potret24.com – Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, menekankan tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan ditengah keberagaman. Karena ini merupakan kunci untuk tetap menjaga dan mempertahan keutuhan bangsa dan negara.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Riau saat menjadi Keynote Speaker dalam seminar yang diselenggarakan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) wilayah XIII (Sumbar, Riau dan Kepri), bertempat di aula Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pekanbaru, Jumat (12/8/2022) kemarin.

Menurut Irjen Iqbal, perbedaan baik suku, agama, warna kulit, ras, dan lain-lain, tak menjadi halangan bagi bangsa Indonesia untuk bersatu. Bahkan dulu, dengan kekuatan kolaborasi dan sinergi, bangsa Indonesia bisa bersatu melawan penjajah hingga berhasil merebut kemerdekaan.

“Jadi semboyan Bhineka Tunggal Ika itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa sekali. Negeri kita ini sangat kaya alamnya, jumlah penduduknya, juga wilayahnya,” jelas mantan Kadiv Humas Polri ini, pada seminar yang digelar ini bertajuk ‘Membumikan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menangkal Politik Identitas Dan Penyebaran Hoax’.

Katanya, tiga hal itu adalah prasyarat utama untuk menjadikan bangsa yang mendunia, bangsa yang besar dari segala aspek, suku bangsa, tarian, agama, bahkan kuliner juga sangat luar biasa. Keberagaman yang tidak didapati oleh semua negara di belahan dunia ini, namun ada pada negara kita Indonesia. Ini adalah anugerah yang besar tetapi sekaligus tantangan apabila kita tidak dapat mengelolanya.

Diungkapkan dia, ada negara di belahan dunia ini hanya dikarena memiliki unsur perbedaan dan keberagaan yang sedikit, tak mampu mengelola hingga memicu perang antar saudara. Hal ini menyebab mudahnya pihak asing untuk masuk dan melakukan intervensi terhadap negara tersebut.

Iqbal mengungkapkan, sampai hari ini, akan memasuk usia kemerdekaan ke-77 tahun, Indonesia mampu mempertahan rasa persatuan dan kesatuan. Dikarena diketahui itu Pancasila sebagai ideologi bangsa, juga menjadi rujukanya banyak negara di dunia. Terlebih didalam halnya penerapan sistem negara demokrasi.

“Artinya kedaulatan berada di tangan rakyat. Semua harus mengarah kepada kepentingan rakyat,” ucapnya. Dia juga menerangkan, bahwa sejumlah negara khususnya di Asia, juga sudah terbuka matanya melihat kemajuan Indonesia saat ini. perekonomian Indonesia terus tumbuh.

Jadi semua harus fokus kepentingan publik, tidak terkecuali Polri. Kalau Polri tidak dapat mempertahan kepentingan publik, bisa saja kewenangannya akan dikurangi dan lain sebagainya, termasuk juga pemerintah daerah atau institusi lain. Iqbal memaparkan, demokratisasi hari ini, juga berjalan beriringan dengan kemajuan di bidang teknologi dan serta informasi.

Maka dalam hal ini, ada terdapat upaya untuk membelah integrasi bangsa lewat berita dan informasi hoax. Iqbal dalam hal ini berpesan, masyarakat juga harus mampu memfilter, mengelola teknologi dan informasi. “Karena hoax hari ini jadi senjata dari pada kelompok-kelompok tertentu yang tak ingin Indonesia besar atau katakanlah ingin mengambil alih kekuasaan secara politik dengan cara menghalalkan segala cara yaitu salah satunya hoax, ini harus diberantas,” ujar Iqbal.

Lanjut Irjen Iqbal, untuk mahasiswa dan para pemuda ini selaku agen perubahan dan penjaga moral bangsa, harusnya itu ikut berkontribusi membangun menjadi negara yang lebih besar lagi. Dia dalam ini menekan 2 hal penting harus dimiliki. Diantaranya karakter kinerja serta juga karakter iman. Artinya, ini harus punya karakter kinerja yang bagus, harus rajin membaca, scanning lingkungan, serta fighting spirit-nya harus bagus.

“Tetapi ingat, karakter satunya harus seimbang, yaitu karakter iman. Ingat bahwa adik-adik adalah manusia yang punya Tuhan. Jangan hanya berwawasan hebat, pintar, jago berorganisasi, orator sejati. Tetapi secara iman dan akhlak dia minus, fitnah orang, zalim dan pasti dia akan tumbang pada suatu saat. Begitu juga sebaliknya, hanya memiliki karakter iman, rajin beribadah, tapi tidak punya wawasan, ini juga kurang maksimal,” imbuh mantan Kapolda NTB ini. **