Potret24.com – Mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian disambut secra elegan oleh Kajati Rokan Hulu yang diwakili oleh Kasi Intel Ari Supandi S. H, M. H saat menggelar Aksi Anti Korupsi di depan Gedung Kejari Rohul.
Dikomandoi oleh Rohim sebagai Korlap Aksi, Mahasiswa menuntut Kajari Rokan Hulu untuk menuntaskan sejumlah kasus korupsi yang semakin marak di Rokan Hulu.
Adapun poin yang dituntut mahasiswa UPP hari ini :
Poin 1. Mendesak Kejari Rohul untuk membongkar dugaan korupsi aliran dana pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu.
Poin 2. Meminta Kejari Rasul untuk memanggil dan memeriksa diri RSUD rohol terkait pengelolaan limbah B3 serta pembelian obat-obatan dan pengadaan peralatan alat kesehatan.
Poin 3. Meminta kejadian membongkar dugaan informasi dana kofit 19 tahun 2020 dan 2021 di Kabupaten Rokan Hulu yang diduga diselewengkan oleh oknum pejabat Rohul.
Poin 4. Mendesak ajari Ruhul membongkar korupsi mega proyek pembangunan jaringan irigasi sekunder dan tersier di Osaka Kabupaten Rokan Hulu melalui Kementerian pupr Direktorat Jenderal sumber daya air Balai Wilayah Sungai Sumatera III, SNVT pelaksanaan jaringan pemanfaatan air Sumatera 3 Provinsi Riau yang bersumber dari APBN tahun 2021.
Poin 5. Meminta kejadian memanggil dan memeriksa kepala bagian dan Pokja serta menelusuri praktik gratifikasi lelang proyek di bagian pengadaan barang dan jasa sekretariat daerah Rohul.
Poin 6. Meminta kejar Luhur memanggil dan memeriksa Pa, KPA dan PPTK dinas Perumahan dan kawasan permukiman terkait gratifikasi V proyek yang terstruktur dan masif serta membongkar dugaan korupsi proyek pembangunan Pamsimas
Doni Mahendra, Presiden Mahasiswa UPP dalam orasinya meminta kasus korupsi di Bumi Seribu Suluk ini segera di tuntaskan.
Sementara itu, dalam pantauan tim Potret24.com tampak Ari Supandi, S.H, M.H Kasi Intel Kejaksaan Negri Rokan Hulu turun langsung menghadapi mahasiswa yang berdemo hari ini.
Dalam sepatah katanya, Ari menerima dan menyambut aksi mahasiswa dengan baik. “Saya fikir ini edukasi untuk kita, dalam menindak lanjuti kasus korupsi ini dibutuhkan cara yang luar biasa dan tidak bisa ditindaklanjuti dengan cara yang biasa-biasa saja. Karena tidak gampang dalam menuntaskan sebuah kasus korupsi” terangnya.
“Kami sedang bekerja. Dan kejaksaan rohul tidak pernah bekerja secara diam-diam kalau teman-teman mahasiswa pengen berdiskusi, kami terbuka. Silahkan datang ke Kejari dan bawa data-data yang valid yang teman-teman punya. Baru kita bisa diskusi” Imbuhnya.
Aksi berhujung dengan damai tanpa ricuh. Dipenghujung aksi, Ari mengundang mahasiswa untuk datang ke Kejari dan membawa data-data yang valid, sehingga bisa berdiskusi dan membuahkan hasil diskusi yang sesuai dengan harapan.
Menanggapi hal ini Doni Mahendra, Presma UPP menyatakan komitmen nya datang lagi bersama rekan-rekan ormawanya untuk berdiskusi dengan pihak Kejari dalam waktu dekat. Demikian, Doni memimpin mahasiswa UPP kembali ke kampus. (Rina)