Pekanbaru

Terdampak Tol Pekanbaru – Dumai, Puluhan Warga Muara Fajar Minta Penjelasan Akses Ring Road

6
×

Terdampak Tol Pekanbaru – Dumai, Puluhan Warga Muara Fajar Minta Penjelasan Akses Ring Road

Sebarkan artikel ini

Potret24.com – Terdata ada sebanyak 22 warga, dari Kelurahan Muara Fajar Timur, Kecamatan Rumbai Barat, di Kota Pekanbaru merasa resah. Pasalnya, akses jalan masuk mereka ke lahan ditutupi bahkan tak ada ganti rugi untuk Jalan Tol Pekanbaru – Dumai. Hal ini sudah berlangsung sejak peresmian jalan tol tersebut.

Terkait ini, Rabu (6/7/2022), bertempat di Kantor Camat Rumbai Barat, di Jalan Tengku Kasim Perkasa, diadakan acara pertemuan para pihak. Dengan tujuanya mencari solusi terbaik dalam perkara ini yang sebagaimana dikeluhkanya warga tersebut tidak ada tindak lanjutnya hasil rapat beberapa tahun lalu, yakni tentang akses jalan menuju lahan warga.

Sesuai pantauan lapangan, pertemuan dipimpin langsung Camat Rumbai Barat Indah Vidya Astuti ini didampingi Kepala Dinas (Kadis) Pertanahan Dedi Gusriadi, serta Kepala Dinas PUPR diwakili Kabid Bina Marga Khaidir. Sementara itu hadir pihak pengerjaan proyek Hutama Karya diwakilkan oleh Hendra Tambunan. Dan sejumlah warga yang terdampak.

Pada pertemuan itu, Lentina Sari salah seorang warga yang terdampak proyek jalan tol tersebut mengatakan, sebagai warga yang lahan terdampak proyek ini sangat menyesalkan sikap dari Hutama Karya yang seakan tutup mata. Padahal ini berlangsung beberapa tahun lalu tapi hingga kini tidak ada realisasi. Sehingga ini diharap pemerintah cari solusi.

“Kami, dan sejumlah warga lainnya yang telah dirugikan dalam hal pembangunan jalan tol. Kami meminta kepedulian dari pemerintah. Sebab sampai saat ini tidak ada kejelasan atau realisasi janji pernah disampaikan beberapa tahun lalu. Maka, di Jalan Ring Road sudah ada terpasang spanduk tuntutan rakyat, karena merasa telah dibohongi,” ujar Lentina Sari.

Bahkan sambungnya, jalan akses warga ingin masuk ke lahan atau areal itu telah ditutup oleh pihaknya PT Hutama Karya. Sehingganya, sejak itu tidak bisa masuk untuk ke lahan, karena dipasang dengan tembok. Artinya, selain tidak dibayarkan ganti rugi lahan untuk jalan tol tersebut, pembangunan itu juga telah mematikan perekonomian warga setempat.

Senada itu, disampaikan Leon Livandri yang juga mengeluhkan kebijakan dari PT Hutama Karya telah menutup pintu akses jalan masuk ke lahan warga. Hal ini, katanya, diketahui sebelumnya dari rencana awal, memang dipinjam pakai lahan tersebut. Tapi tidak tahu sampai kapan. Dan pihak PT Hutama Karya itu menutup aksesnya jalan warga.

“Hal ini pernah ditanyakan kepada pihak terkait. Dalam ini PT Hutama Karya, tapi tidak membuahkan hasil. Maka saat ini, kami dari warga yang terdampak datang ke Kantor Camat Rumbai Barat, setelah sebelumnya itu pada hari Senin ditunda yang dikarena pihak berkompeten tidak hadir atau hanya diwakilkan. Maka kami minta ditunda saja,” kata Leon.

Hari ini kata Leon, dilakukan pertemuan untuk membahas dan didapatkan solusi dalam permasalahan jalan masuk pintu tol tetsebut. Karena diketahui, disaat ini akses jalan untuk masuk lahan warga di Kelurahan Muara Fajar Timur itu ditutup pakai beton oleh PT Hutama Karya. Hal itu sudah berlangsung sejak diresmikan Jalan Tol Pekanbaru – Dumai.

Pada akhir pertemuan tersebut, setelah ada penjelasanya dari pihak PT Hutama Karya dipaparkannya Hendra Tambunan tersebut. Dan menyatakan akan meikuti apa menjadi keinginan warga ini dengan dibuka akses jalan kelahan mereka. Hal itu katanya, tentuya harus ada didukung legal standing dari pihaknya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Untuk menyikapi hal ini, Camat Rumbai Barat Indah Vidya Astuti, dalam agenda pertemuan itu meminta pendapat pada Kadis Pertahanan Dedi Gusriadi. Maka, akhirnya itu sudah disepakati beberapa poin untuk menyelesaikan permasalah tersebut. Salah poin pentin itu, dimana pada hari Senin (11/7/2022), alat berat PUPR memulai pekerjaan.

“Tadi ada beberapa poin disampaikan. Pertama, pihak Dinas Pertanahan turun kelapangan untuk peracikan terkait ada pegeseran lahan warga. Kedua, diminta hari Senin (11/7/2022) alat berat masuk lokasi dan melakukan pekerjaan. Ketiga, Dinas PUPR berkoordinasi PT Hutama Karya untuk rencana pekerjaanya akses jalan sirip,” ungkap Indah. (Dai)