Potret24.com – Kondisi jalan di jalan Hang Kesturi, Simpang Industri Taiwan, Batu Besar, rusak parah.Keadaan ini berpotensi membahayakan pengendara sehingga menganggu proses lalu lintas produksi.
Situasi tersebut membuat Piter Vincent, President Director, Kabil Integrated Industrial Estate mencurahkan keluh kesah nya kepada BP Batam melalui Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, yang kemudian ditindaklanjuti dengan site visit atau kunjungan lapangan di titik kerusakan jalan di Kawasan Industri Taiwan.
Status ruas jalan tersebut merupakan Jalan Provinsi Kepri, berdasarkan Keputusan Gubernur Kepri No 1863 Th /2016. Proses pembangunan, pemeliharaan, serta penjagaan berada pada wilayah Pemerintah Provinsi Kepri.
“Dengan kondisi jalan rusak ini, kita semua itu failed di audit satu, karena dianggap nggak safe jalan untuk karyawan kita, kami minta bantuan pada pemerintah secepatnya. Agar failed kami di audit internasional agar bisa segera di atasi,” ungkap Piter.
Menurutnya, untuk semua proyek Kabil scope-nya internasional, maka terdapat aturan dan prosedur ketat ditetapkan, yakni Home to Home Safety. Prosedur ini mengutamakan keselamatan karyawan bekerja, hingga kembali ke rumah dengan selamat. Dirinya telah menerima Email, bahwa jalan rusak ini dipertanyakan, dan berpotensi menggagalkan proyek yang akan dimulai setelah pandemi.
“Usai pandemi Kabil saat ini kondisinya sangat baik.selama 2 tahun lebih kita dilema, bisnis /produksi berkurang, projek terhenti. Sekarang kondisi sangat baik. Oil and gas uda mulai naik, sekarang Kawasan Industri Kabil, semua tenant kami sudah menuju full capacity, semua mulai berproduksi full.” kata Piter.
Saat ini Kabil telah bersiap dengan sejumlah projek besar asal Australia, UK, hingga middle east, yang akan menyerap 6.000 lebih tenaga kerja. apabila kondisi jalan masih rusak, terjadi lakalantas, maka perusahaan dianggap gagal proses audit internasional dan berpotensi kehilangan proyek.
Piter juga menyampaikan terima kasih BP Batam telah membangun jalan baru di sisi kanan arah Kabil ke Batam Center yang telah digarap tahun lalu.
Sementara itu, Basuki dari PT. SMOE memberikan apresiasi apabila BP Batam dapat segera mengambil alih perbaikan jalan di kawasan ini. Menurutnya, perbaikan jalan ini akan menyelamatkan nasib 6.000 karyawan yang akan mulai kembali melaksanakan projek SMOE pada bulan Agustus mendatang.
“Melihat kondisi jalan di depan, kami bersyukur sekali bakal ada planning perbaikan oleh BP Batam. Menghindari lakalantas sebaiknya di re-route ke jalan sebelahnya yang bagus, yang sudah di buat BP Batam.untuk Dishub mohon bantuan membuat rambu lalu lintas, sehingga pengalihan jalan di jalur baru, dapat berjalan lancar dan aman bagi pengendara dari dua arah.” kata Basuki.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, menanggapi dengan serius. Meskipun wewenang pemeliharaan jalan bukan berada pada BP Batam, namun pihaknya memiliki concern besar.
“Kami tentu amat sangat concern terhadap kondisi ini, karena Batam sebagai daerah tujuan investasi, tentu penting untuk menjaga stabilitas dan kelancaran kegiatan industri di Batam. Kerusakan jalan ini, akan segera kami tindak lanjuti. Satu Jalan sudah kita bangun (Kabil -Batam Centre), selanjutnya yang sedang rusak tentu jadi perhatian kami,” kata Tuty.
Ia menegaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan internal BP Batam untuk menindaklanjuti sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku, mengingat kewenangan jalan tersebut berada mestinya pada Pemerintah Provinsi.
“Kami akan segera sampaikan ke pimpinan tentu berkoordinasi dengan unit terkait, mencari solution terbaik. Action pertama yang di lakukan adalah menutup jalan berlubang, dan re-route pengalihan jalur ke jalan yang baru dibangun, agar safety dulu seluruh pengendara yang melalui jalan ini.” pungkasnya. (Iwan)