Potret24.com- Seorang gadis belia di Batam, mendapat perlakuan yang tak senonoh oleh orang tua angkatnya. Ini kerap dilakukan pelaku di kediamannya di daerah Tiban, Kecamatan Sekupang.
Hal itu diungkap oleh, Panglima Besar DPP Laskar Melayu Kepri (LMK) Datok As Ibrahim, ketika dikonfirmasi media, bertempat di depan Kantor Polsek Sekupang, Kamis (26/5/2022) malam.
Dia pun, menceritakan bahwa korban berawal mendatangi kediamannya di kawasan Tiban meminta pertolongan. Korban, datang dengan berjalan kaki sambil berlari dengan merasa dihantui ketakutan.
“Benar bang, ada seorang gadis datang dan mengadu kepada kami, dia itu juga mengaku telah di cabuli oleh orang tua angkatnya,” katanya.
Masih kata dia, Korban mengaku bahwa perbuatan tersebut dilakukan sudah sepuluh kali di dalam rumah dikarena istri nya jauh bekerja di Kalimantan.
Sebelumnya, perbuatan tersebut sudah pernah diketahui oleh istri pelaku, tetapi mengingat rumah tangganya tidak mau runtuh, akhirnya istrinya dapat memberi maaf kepada pelaku. Selain melakukan perbuatan bejat tersebut, pelaku sering tak memberi makan korban.
“Ini sudah kelewatan, seharus nya anak harus diberi pendidikan yang layak, dan dinafkahi seperti anak kandung. Bukan untuk ditiduri, walaupun itu anak tirinya. Kami ini dari LMK mengutuk perbuatan tersebut,” ucapnya.
Setelah mendapat keterangan korban, Datok As Ibrahim didampingi pengurus serta keanggotaan dari Propost Laskar Melayu Kepri, menuju dimana pelaku tinggal sambil menggandeng RT/RW setempat.
Sesampai dikediaman pelaku, Datok As Ibrahim dan perangkat menanyakan hal tersebut kepada pelaku atas keterangan korban. Sebelumnya pelaku itu, hendak kabur ketika rombongan dari LMK ikut serta dalam aksi tersebut.
Setelah diintrogasi, pelaku pun akhirnya mengaku, saat itu juga pelaku langsung diboyong ke Polsek Sekupang ini untuk diamankan. “Pelaku, sudah berniat lari ketika kami datangi, beruntung ini kami dapat mencegahnya. Tetapi, pelaku itu mengaku juga,” sebut nya.
Akhirnya, pelaku sudah dititipkan pada kepolisian, yang ditahan itu sementara di balik jeruji, untuk dimintai keterangan yang berlaku. Tetapi untuk kedepannya, berharap perbuatan yang tak terpuji itu jangan sampai terulang lagi. (Dai/Wan)