Potret24.com- Aksi unjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ditaja hari Senin 11 April 2022, di Gedung DPR RI. Ternyata berbuntut panjang bagi Kaharuddin ini selaku Koordinator Aksi.
Seperti pengakuanya kepada wartawan, saat berbincang-bincang. Dia menyebut, usai menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI memberikan 4 tuntutan salah satunya ini menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Rumahnya yang di Riau didatangi Orang Tak Dikenal atau OTK.
“Usai aksi itu saya masih ada di Jakarta. Tapi rumah orang tua saya di Riau telah didatangi OTK. Tanggal 11 April malam, tetangga ada lihat itu. Dia tanya alamat rumah dan mau sampaikan ke orang tua bahwa Kahar ini tidak ada kabar. Seperti mau buat panik orang tua,” ujarnya yang dilansir derakpost.com.
Pria berbadan kecil merupa Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin, mengatakan rumahnya itu didatangi OTK. Kaharudin, kepada Tempo.co.id mengatakan, maka cara demikian sangat tidak etis. Dimana ini, mau menyampaikan pada orang tua dan itu mau buat panik orang tua.
Dalam aksi itu, Kaharuddin merupakan mahasiswa paling vokal menyampaikan orasi di depan Gedung DPR RI. Diketahu mahasiswa Unri ini juga jadi perwakilan menemui tiga Wakil Ketua DPR RI, yakni Rahmat Gobel, Lodewijk F Paulus, serta Sufmi Dasco, dan Kapolri Listyo Sigit.
Kaharudin menjelaskan, ancaman juga datang kepada dirinya, menjelang aksi 11 April. Ia mengaku mendapat telepon dari nomor tak dikenal yang isinya yakni mengancam segera mencelakai dirinya sebelum demo 11 April dimulai.
Kaharuddin menyebut pengancaman seperti ini sudah sering terjadi setiap BEM SI akan menggelar aksi nasional. Namun, baru kali ini ada modus para pelaku menggembosi aksi dengan membuat orang tua khawatir.
Usaha penggembosan aksi ini juga terjadi pada anggota BEM SI lainnya. Kaharuddin menyebut, beberapa kampus di daerah bahkan memanggil pihak BEM sehari sebelum aksi dimulai. Beberapa mahasiswa lainnya juga mengaku mendapatkan teror sebelum aksi dimulai.
Kaharuddin mengatakan media sosial Instagram miliknya juga diretas sejak 7 April 2022 hingga saat ini. Setelah dibajak, media sosial miliknya sempat menyebarkan informasi pembatalan aksi 11 April 2022. “Kemarin sudah saya laporkan ke Safenet (soal peretasan),” kata Kaharuddin. (Dai)