Potret24.com- Sudah beberapa hari ini daging sapi hilang dari pasar tradisional di Pekanbaru. Terkait hal itu, Ka UPT RPH Pekanbaru, Anom Wicaksana, Senin (28/3/22) membenarkan hal itu.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena Provinsi Lampung yang selama ini memasok sapi potong ke Pekanbaru menghentikan untuk sementara pasokan ke Pekanbaru. Alasannya, ada 7 kabupaten/kota di Riau terjangkit wabah LSD.
Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dari family Poxviridae yang menyebabkan lesi/kerusakan pada kulit dan/atau kematian akibat infeksi sekunder pada ruminansi spesifik yaitu sapi dan kerbau.
“Provinsi Lampung menghentikan pasokan sapi potong ke Pekanbaru karena Pekanbaru termasuk kota yang terjangkit LSD. Tidak berdampak pada Provinsi Lampung kalaupun pasokan tetap di lakukan . Seperti itu kebijakan dari pihak dinas peternakan provinsi lampung. RPH hanya sebagai penyediaan sarana pemeriksaan kesehatan ternak, sarana pemotongan, dan kandang penampungan,” terangnya.
Mengenai jangka waktu penghentian sementara pasokan sapi potong ke Pekanbaru, menurutnya itu kebijakan dari provinsi Lampung.
Disinggung langkah RPH dan pemko Pekanbaru memenuhi kebutuhan daging untuk Ramadhan dan idul Fitri, Anom mengatakan bahwa pada intinya, Dinas Peternakan Provinsi Riau, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru tidak melarang pemasukan sapi.
“Langkah mencukupi kebutuhan daging sapi potong untuk Ramadhan dan Idul Fitri tergantung kebijakan Pemko Pekanbaru. Sesuai SOP RPH hanya sebagai sarana penyembelihan ternak , pemeriksaan kesehatan Hewan sebelum dan sesudah pemotongan, serta kandang penampungan ternak sebelum dipotong,” terangnya. (rtc)