Potret PolitikPotret Riau

Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden,   KAMMI Pekanbaru Kecam Ketum  Tiga Parpol

5
×

Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden,   KAMMI Pekanbaru Kecam Ketum  Tiga Parpol

Sebarkan artikel ini

Potret24.com-Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Daerah (Komda) Pekanbaru menggelar aksi demo,  tolak perpanjangan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden.

Selain itu, mahasiswa juga mengecam tiga Ketua Umum (Ketum) penggagas penundaan Pemilu yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkipli Hasan serta Ketum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartanto.

“Kami menolak perpanjangan masa jabatan Presiden dan Wapres jadi tiga periode. Kami juga mengecam tiga Ketua Umum Parpol penggagas penundaan Pemilu,” kata Korlap KAMMI Komda Pekanbaru, Defriandi Nugroho, Jumat (25/3/22).

Perpanjangan masa jabatan dan penundaan Pemilu tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Wacana amandemen masa jabatan Presiden dan Wapres tersebut bentuk perlawanan terhadap konstitusi.

Mahasiswa juga menyatakan alasan masyarakat masih butuh sosok Jokowi adalah sengaja dibuat-buat oleh ketiga Ketum Parpol. Begitu juga dengan alasan karena pertimbangan perbaikan ekonomi dimasa pandemi Covid-19. Selain itu, ada juga alasan karena berdasarkan aspirasi masyarakat Indonesia.

“Konstitusi harus ditegakkan. Semua harus tunduk dengan aturan. Jangan hanya karena kepentingan tertentu, lalu mencari-cari alasan,” ungkap mahasiswa.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti Menko Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan terkait big data. Dimana, big data yang dimaksud terkait dukungan rakyat atas penundaan Pemilu.

“Kita minta kalau itu benar, silahkan buka,” ungkap mahasiswa.

Bersamaan itu, dalam aksi ini KAMMI Komda Riau juga menyoroti kelangkaan hingga melambungnya harga minyak goreng. Selain itu, mahasiswa juga meminta transparansi soal pengurangan kuota minyak solar, yang menyebabkan antrian kendaraan panjang di stasiun Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas dan membuka big data terkait minyak goreng. Negara tak boleh kalah dengan mafia. Kemudian menuntut pemerintah dan menjamin ketersediaan pasokan stabilitas bahan pokok menjelang Ramadhan,” papar mahasiswa.(rtc)