Potret24.com – Sekretaris Komisi II DPRD Riau Sugianto mengatakan Pemerintah Provinsi Riau perlu mewujudkan swasembada daging untuk memenuhi kebutuhan lokal. Hal ini merespons terjadinya kelangkaan daging sapi di Pekanbaru.
Selama ini kebutuhan sapi di Riau dipasok dari provinsi tetangga seperti Lampung dan Sumatra Utara. Oleh karena itu, Sugianto meminta Pemprov menyiapkan daerah mana saja yang bisa dikembangkan jadi tempat penggemukan hewan ternak atau feedlot, sehingga bisa menarik investor mendirikan feedlot.
“Swasembada daging ini agar kejadian kelangkaan sapi tak terulang lagi. Dengan begitu pasti banyak pengusaha yang masuk untuk mendirikan feedlot,” kata Sugianto saat dihubungi, Minggu (27/3/2022).
Langkah lainnya, dia meminta dinas terkait memberikan imbauan kepada masyarakat agar tak menjual sapi ke luar Riau. Hal ini untuk menjaga kestabilan stok dan harga sapi di Riau.
“Sebenarnya populasi sapi di Riau itu banyak, tapi adanya di peternak. Untuk itu, dinas terkait buat surat edaran ke masing-masing kabupaten/kota bahwa peternak Riau yang mau menjual sapi harus di RPH dan pasar ternak,” imbuhnya.
Dia lantas mencontohkan pasar ternak Desa Sido Bukti di Kabupaten Pelalawan. Warga desa tersebut menjual sapi di pasar ternak sehingga kebutuhan daging selalu terpenuhi. “Ini yang juga perlu diterapkan di Pekanbaru,” katanya.
Lalu, kata dia, semua rumah potong hewan (RPH) juga perlu digalakkan di kabupaten/kota di Riau dengan melengkapi prasarananya.
Diberitakan sebelumnya, pedagang daging sapi di Pekanbaru lakukan aksi mogok jualan di beberapa pasar karena tingginya modal harga daging. Selain itu, ketersediaan hewan di rumah potong juga dibatasi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru, drh Firdaus, membenarkan pembatasan pengiriman pasokan sapi ke Kota Pekanbaru. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit benjol.
Akibatnya, terjadi kelangkaan pasokan daging sapi di sejumlah pasar tradisional. Pihak dinas pun masih memantau jumlah pasokan sapi yang didatangkan ke Pekanbaru.
“Sapi dari Lampung ke Pekanbaru ini terbatas, jadi pemotongan hewan ini juga terbatas,” ujar Firdaus, Minggu (27/3/2022).(hrc)