Potret HukrimPotret Nasional

TNI AL Akan Perkuat Kapal Perang dengan Rudal Berdaya Tembak 250 Km

4
×

TNI AL Akan Perkuat Kapal Perang dengan Rudal Berdaya Tembak 250 Km

Sebarkan artikel ini

Potret24.com- TNI AL berencana memperkuat armada tempur dengan rudal (Peluru Kendali) Naval Strike Missile yang dinilai cocok untuk kapal-kapal perang Indonesia karena memiliki daya tembak sejauh 250 km.

Hal tersebut terungkap saat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengadakan rapat paparan dengan PT Lundin Industries Invest, Kongsberg Deffence & Aerospace AS, dan PT Datareka Integrasia di Wisma Elang Laut (WEL), Menteng, Jakarta Pusat. Rabu (9/2).

Yudo menyatakan akan mengikuti arahan Kemenhan dalam pengadaan rudal tersebut.

Namun untuk menguji kemampuannya, Yudo menginginkan agar Naval Strike Missile bisa diujicobakan ke KRI Golok di Laut China Selatan dengan jarak sasaran 250 km sesuai spesifikasi misil tersebut.

“TNI AL akan membantu fasilitas pengamanan dan target sasaran penembakan dalam rangka latihan, sementara dari pihak PT Kongsberg menyediakan misil yang akan dites dan sistem penembakannya,” kata Yudo seperti dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan TNI AL, Kamis (10/2).

Business Development Manager-Kongsberg, Skorge Arild mengatakan spesifikasi Naval Strike Missile bisa mencakup daya tembak 250 km, mudah digerakkan ke tempat terkecil yang tidak terlihat, dan misilnya dikendalikan dari kapal utama.

Dalam praktiknya, ia menjelaskan, misil-misil tersebut akan dibawa dengan Fast Missile Boat yang berukuran kecil, memiliki panjang 19 meter, lebar 4 meter dengan kecepatan 55 Knot.

Dengan ukuran itu, menurutnya misil itu akan lebih efektif jika digunakan dalam pertempuran karena kecil, taktis, sulit dideteksi musuh dan sulit diserang rudal exocet namun sangat mematikan.

“Fast Missile Boat yang memiliki bobot 33 ton tersebut berkemampuan layar 500 miles dengan 6 awak kapal dan bekal selama 2 minggu. Hebatnya lagi, Fast Missile Boat tidak bersuara, tidak terdeteksi radar dan mampu bergerak cepat,” kata Arild.

Cara mengoperasikan rudal tersebut adalah dengan mengambil foto target dan lokasinya menggunakan inframerah, kemudian data inframerah dimasukkan ke dalam data sistem persenjataan, lalu eksekusi penembakan dilaksanakan dari komando yang berasal dari kapal utama.

“Fast Missile Boat tersebut bisa dimuatkan ke dalam kapal utama sejumlah 6 boat atau dapat berlayar secara mandiri,” ucapnya. (cnn)