Potret24.com – Secara umum gejala Covid-19 varian Omicron berbeda dengan pendahulunya yakni varian Alpha dan varian Delta. Termasuk gejala omicron saat bangun tidur.
Karena menyerang saluran pernapasan atas, gejala varian Omicron mirip dengan flu seperti sakit tenggorokan, pilek, batuk, dan kelelahan (fatigue).
Namun pengalaman cukup berbeda dibagikan oleh seorang dokter yang berbasis di AS.
“Bahwa sang putra yang berusia 28 tahun terkonfirmasi positif Covid-19. Selalu ada rasa khawatir akan penularan mengingat putranya tergolong kelompok tinggi risiko sebab memiliki berat badan berlebih overweight,” ucap Bob Wachter, dokter sekaligus dekan Fakultas Kedokteran di University of California, San Francisco.
Kemudian bekerja sebagai customer service tentu membuat sang putra banyak kontak dengan orang lain maupun di kendaraan umum.
Namun gejala timbul setelah malam harinya ia menonton film bersama seorang kawan.
“Satu dari beberapa temannya yang kadang ia temui secara personal, anak muda yang sudah vaksin lengkap dan cukup berhati-hati, berkunjung di Senin malam untuk menonton film. Dia merasa baik-baik saja, putra saya juga. Rabu pagi (36 jam kemudian), dia bangun dan merasa tak enak badan, dia merasa buruk sekali,” kata Wachter via utas di akun Twitter pribadinya.
“Radang tenggorokan, batuk kering, sakit otot, demam. Tak ada masalah pengecap atau penciuman,” katanya soal gejala omicron saat bangun tidur.
Ia mengaku lega setelah mengetahui hasil antigen tes usap negatif. Namun untuk hasil yang lebih meyakinkan, Wachter masih mengusahakan tes PCR. Hanya saja tes ini baru bisa tersedia 4 hari lagi.
“Mau tidak mau ia hanya bisa terus memantau dengan mengukur saturasi oksigen,” akuinya.
Hari berikutnya, ia kembali memastikan keadaan sang putra. Wachter begitu cemas karena teleponnya tidak diangkat.
Ia berusaha meyakinkan diri bahwa peluang kematian mendekati nol buat orang yang sudah vaksin lengkap dan terpapar Covid-19.
Akhirnya ia memilih untuk mendatangi kediaman putranya dan menemukannya tidur.
“Satu jam kemudian, dia mendengar kabar dari teman yang berkunjung pada Senin malam kemarin. Hasil tesnya positif. Tentu saja, itu meningkatkan kecurigaan putra saya juga terkena Covid-19, tapi masih masa inkubasi kurang dari 2 hari sepertinya terlalu singkat,” katanya.
Akan tetapi diputuskan untuk melakukan tes usap di tenggorokan dan nasal. Anaknya terkonfirmasi positif.
Apa pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman ini?
Wachter mengungkapkan dirinya bersyukur bahwa sang putra sudah vaksinasi lengkap termasuk vaksin dosis ketiga.
Menurutnya, vaksin menyelamatkan sang putra dari gejala berat, perawatan di rumah sakit dan kematian. Kemudian, sebaiknya Anda tidak mudah percaya dengan satu kali tes Covid-19 karena hasilnya cenderung ‘false negative’.
“Pelajaran dari varian Omicron: turunkan kewaspadaan Anda dan ia akan menerkam,” imbuhnya.
Selain gejala omicron saat bangun tidur, apa saja gejala umum omicron dan gejala omicron yang paling sering diabaikan?
Berikut beberapa gejala yang dialami pasien yang terpapar Omicron.
1. Tenggorokan sakit tapi tidak batuk
Pada pasien yang terpapar Omicron, umumnya akan merasa sakit di tenggorokan. Meski begitu rasa sakit ini justru tidak disertai batuk.
2. Nyeri otot dan sendi
Pasien bisa mengalami nyeri punggung bagian bawah yang menjalar ke area lain seperti persendian hingga otot.
3. Merasa lelah
Tubuh terasa lebih lelah dan lemas meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
4. Sakit kepala
Sakit kepala disertai demam akan dialami oleh pasien yang terpapar Omicron. Ini juga jadi penanda bahwa tubuh sedang melawan virus.
5. Tidak kehilangan indera penciuman
Umumnya, pasien yang terpapar Covid-19 akan kehilangan indera perasa dan penciumannya. Tapi hal berbeda justru terjadi pada pasien Omicron, mereka tak akan merasakan hal ini sehingga tetap merasa normal dan baik-baik saja.
6. Pilek
Per 13 Januari lalu, pilek ditetapkan menjadi salah satu gejala yang bisa terjadi pada pasien Covid-19 varian Omicron. Dilansir dari Best Life, para peneliti bahkan menyebut Omicron lebih mirip dengan pilek biasa.
7. Bersin
Bersin saat ini dianggap jadi salah satu gejala Omicron. Omicron memiliki afinitas lebih tinggi untuk menginfeksi sistem pernapasan bagian atas sehingga orang cenderung sering bersin, terisak hingga sesak sebagai gejala omicron yang paling sering muncul. (cnnid)