Potret NasionalPotret Politik

Calon Anggota KPU Ungkap Tak Mungkin Kampanye Negatif Hilang Sama Sekali

6
×

Calon Anggota KPU Ungkap Tak Mungkin Kampanye Negatif Hilang Sama Sekali

Sebarkan artikel ini

Potret24.com – Calon anggota KPU periode 2022-2027, Muchammad Ali Safa’at, dicecar oleh anggota Komisi II DPR RI tentang kampanye hitam. Ali menekankan kampanye negatif tidak mungkin dihilangkan sama sekali karena itu cara termudah dalam pemilu.

Anggota Komisi II DPR Fraksi PAN, Dian Istiqomah, yang awalnya menanyakan hal tersebut kepada Ali. Dia awalnya menyinggung terkait banyaknya persoalan pemilu berangkat dari medsos, termasuk kampanye hitam.

“Saya mengamati masalah persoalan dalam pemilu salah satunya di medsos. Sikap apa yang akan Bapak lakukan jika terpilih nanti untuk hilangkan stigma negatif dalam kampanye hitam di medsos?” kata Dian saat fit and proper test calon anggota KPU di gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (15/2/2022).

“Kita tahu zaman anak muda ini 60 persen pemilih kita generasi muda, dan mereka akan berbicara dengan lantang di medsos, dan sekarang yang kita tahu ada bahasa netizen yang maha benar,” lanjut dia.

Tak hanya itu, Dian juga mempertanyakan bagaimana caranya menghindari pembelahan masyarakat seperti yang terjadi pada Pemilu 2019. Dia menyebut hal-hal inilah yang menjadi duri dalam demokrasi selama ini.

“Selanjutnya ada banyak bermunculan dalam pilpres masyarakat akan terbelah nih ada yang pro A dan pro B, itu akan memunculkan banyak permasalahan. Ini jika Anda terpilih nanti apa yang akan Anda lakukan sehingga medsos tidak akan jadi duri dalam demokrasi?” cecar Dian.

Ali lantas menjawab pertanyaan Dian dengan mengakui kampanye hitam atau kampanye negatif akan sulit dihilangkan. Dia beralasan cara itulah yang paling mudah membuat orang berpaling dari pilihan.

“Terkait kampanye negatif, kita tentu tidak mungkin menghilangkan sama sekali aspek politik identitas karena itu yang paling mudah membuat orang memilih sesuatu atau tidak memilih sesuatu, kemudian kita juga tidak mungkin menghilangkan sama sekali klientelisme,” ujar Ali.

Akan tetapi Ali menyatakan hal tersebut bisa dikurangi dengan memperbanyak kampanye kabangsaan. Selain itu, cara narasi moderasi berpolitik bisa menjadi jalan keluar.

“Tetapi tentu kita harus kurangi dengan cara kampanyekan memperbanyak aspek kebangsaan dengan narasi moderasi dengan berpolitik,” imbuhnya. (detik)