Potret Nasional

Minyak Goreng Rp14 Ribu Mulai Dijual di Yogya, Makassar, hingga Sulut

6
×

Minyak Goreng Rp14 Ribu Mulai Dijual di Yogya, Makassar, hingga Sulut

Sebarkan artikel ini

Potret24.com- Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono menyebut minyak goreng kemasan seharga Rp14 ribu per liter mulai dijual di wilayahnya. Pedagang minyak goreng di Yogyakarta menerapkan harga tunggal dengan batasan pembelian maksimal dua kemasan.

“Dari pantauan kami, gerai retail nasional di Kota Yogyakarta sudah menerapkan harga tunggal minyak goreng, dengan disertai aturan pembatasan pembelian maksimal dua kemasan per tiap konsumen,” kata Yunianto dilansir dari Antara, Rabu (19/1).

Namun demikian, sejumlah ritel lokal di Kota Yogyakarta masih menjual minyak goreng kemasan dengan harga lama yang berkisar antara Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per liter.

Para pelaku ritel lokal tersebut, lanjut dia, masih menunggu kejelasan mengenai harga dengan distributor.

“Kami akan terus memantau perkembangan harga minyak goreng di ritel-ritel lokal ini. Harapannya, bisa segera menyesuaikan dengan aturan single price (satu harga) yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Sembari menunggu seluruh ritel menerapkan harga yang sama, Yunianto mengimbau warga untuk tidak berbondong-bondong memborong minyak goreng di ritel modern.

Di Sulawesi Utara, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Ronny Erungan melaporkan penjualan minyak goreng sudah menyesuaikan arahan pemerintah, yakni Rp14 ribu per liter.

“Masyarakat diharapkan tidak memborong (panic buying) karena stok minyak goreng dalam jumlah yang sangat cukup,” jelasnya.

Penerapan minyak goreng berharga Rp14 ribu juga telah dilakukan di di Kota Makassar dan kabupaten/kota di seluruh Sulawesi Selatan.

Para ibu rumah tangga di wilayah tersebut menyerbu minyak goreng kemasan di toko ritel yang memberikan potongan harga menggiurkan dari harga Rp40 ribu per 2 liter menjadi Rp28 per 2 liter.

“Minyak goreng serupa jika dibeli di pasar masih harga Rp40 ribu hingga Rp40 ribu per 2 liter, tapi di sini hanya ditebus Rp28 ribu untuk volume yang sama,” ungkap salah seorang pembeli kemasan Masniah yang ikut antrean membeli minyak goreng di salah satu toko retail di Makassar.

Ia mengatakan kesempatan untuk mendapatkan minyak goreng murah di tengah lonjakan harga, menjadi momen yang memicu ibu-ibu rumah tangga menyerbu toko ritel.

Senada, ibu rumah tangga lainnya Asrianti yang berdomisili di Kabupaten Maros menuturkan minyak goreng kemasan dan jeriken sejak pagi sudah mulai diserbu ibu-ibu rumah tangga, sehingga jelang siang stoknya sudah habis.

“Saya masih sempat dapat dua kemasan 2 liter, namun ibu-ibu yang di belakang saya sudah tidak kebagian lagi,” imbuhnya.

Menyikapi kondisi tersebut, Humas Perumda Pasar Makassar Raya Muh Idris mengatakan kondisi ini dapat mengancam pedagang pasar tradisional.

Sebab, pedagang tradisional semakin ditinggalkan konsumen karena perbedaan harga yang sangat mencolok.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, pihak terkait yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Makassar sudah turun ke lapangan melakukan pemantauan dan pendataan. Pendataan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan.

Sementara, aksi borong ibu-ibu di toko ritel sangat disayangkan, karena pihak penjual tidak memberikan batasan pembelian agar kebutuhan minyak goreng dan pemanfaatannya bisa lebih merata. (cnn)