Potret Pendidikan

Gubri Luncurkan Booklet “Lentera Harapan: Kisah Inspiratif Pendidikan dari Bumi Lancang Kuning”

65
×

Gubri Luncurkan Booklet “Lentera Harapan: Kisah Inspiratif Pendidikan dari Bumi Lancang Kuning”

Sebarkan artikel ini
Gubri Luncurkan Booklet “Lentera Harapan: Kisah Inspiratif Pendidikan dari Bumi Lancang Kuning”

Potret24.com – Bertempat di rumah dinasnya, Kamis (27/1/2022), Gebernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar, MSI meluncurkan booklet ”Lentera Lentera Harapan: Kisah Inspiratif Pendidikan dari Bumi Lancang Kuning”.

Booklet ini merupakan salah satu produk Program ”PINTAR” yang diinisiasi Tanoto Foundation.
Dalam sambutannya, Gubri menuturkan di zaman yang serba digital dan transparan, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif perlu didorong untuk menghasilkan generasi muda yang berdaya saing.

“Melalui program PINTAR ini telah menunjukkan perubahan-perubahan praktik, baik dalam pembelajaran, manajemen berbasis sekolah dan budaya baca di tingkat SD/MI, serta SMP/MTS di Provinsi Riau,” terangnya.

Menurut Syamsuar, melalui Program PINTAR, Provinsi Riau dapat membangun sebuah sistem yang berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah pertama di sekolah-sekolah regular dan sekolah keagamaan.

“Semoga keselarasan dalam bersinergi ini dapat bertahan lama. Kami berharap, dengan terdongkraknya setiap potensi yang dimiliki oleh anak-anak Riau melalui Program PINTAR ini,” ucapnya.

Dengan begitu, imbuh Syamsuar, terangkat pula taraf hidup dan kesetaraan dalam memperoleh pendidikan. Semoga buklet ini dapat menjadi ruang untuk berdialog soal isu dan mutu pendidikan di Provinsi Riau.

Salah seorang fasilator Program PINTAR dari SDN 153 Pekanbaru, Siti Jullaikah mengakui, kreativitas memang menjadi hal krusial dalam proses belajar mengajar.

Program PINTAR ini, akunya, membuka perspektif baru bagi dirinya dan para guru lain yang menjadi fasilitator untuk menerapkan konsep pembelajaran yang kreatif.

Apalagi, kata Siti, guru zaman sekarang tidak bisa hanya datang, duduk, menerangkan sedikit materi, lalu memberi soal yang harus dijawab oleh siswa. “Kita harus menerapkan learning by doing agar pelajaran bisa membekas di hati siswa,” lanjutnya.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Fakhrurrozi, sepakat bahwa Program PINTAR ini.

Dikatakan, program ini telah membantu dirinya dan rekan-rekannya untuk terus berupaya menjadi pemantik inovasi, seperti adanya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam berbagai kegiatan.

“Pendidikan yang bermutu dimulai dari guru yang berkualitas. Peningkatan kualitas tersebut hanya terjadi bila setiap guru mau berinisiatif dan mendobrak cara pandang lamanya. Saya berharap mutu pendidikan di Siak akan lebih meningkat dan dapat dirasakan secara merata,” terangnya.

Sementara CEO Global Tanoto Foundation Dr. J. Satrijo Tanudjojo menyatakan, pendidikan merupakan pondasi utama untuk membangun masa depan anak-anak bangsa. Secara langsung masa depan pembangunan Indonesia ditentukan oleh kualitas SDM.

“Tantangan pendidikan dasar di Indonesia berakar dari berbagai dimensi, diantaranya pengembangan materi ajar yang belum tepat sasaran, kurangnya minat baca anak didik, serta lemahnya struktur dan kapasitas kepemimpinan sekolah,” ucapnya.

Dengan hadirnya Program PINTAR ini, kata Dr J Satrijo, Tanoto Foundation terus mendorong peningkatan mutu pendidikan guru dan kepala sekolah di tanah air melalui inovasi dan terobosan baru.

Perjalanan transformasi dan inovasi pendidikan oleh para guru yang didampingi Tanoto Foundation ini terekam dalam Booklet “Lentera Harapan: Kisah Inspiratif Pendidikan dari Bumi Lancang Kuning” yang diluncurkan di rumah Dinas Gubernur Riau.

Di dalamnya terdapat kisah-kisah inspiratif yang hadir dari sisi fasilitator daerah meliputi guru dan kepala sekolah di SD/MI dan SMP, kisah dari dua orang dosen yang mengabdi di universitas yang berbeda, perspektif dari sisi pemerintahan melalui kacamata seorang bupati, kisah dari Dinas Pendidikan, serta cerita dari kursi Kementerian Agama.

Kisah-kisah dalam booklet ini adalah gambaran nyata dunia pendidikan di Indonesia, dan ingin menunjukan betapa besar potensi peningkatan mutu pendidikan Indonesia bila kita berkolaborasi untuk satu tujuan. *