Potret24.com – Beredar video seorang pria menodongkan pistol ke penonton kesenian jaranan di Banyuwangi. Pria tersebut sudah ditangkap dan diamankan ke Mapolresta Banyuwangi.
Pria tersebut yakni RP (35), warga Desa Temuasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. RP ditangkap di kediamannya oleh tim gabungan Polsek Cluring dan Resmob Polresta Banyuwangi.
Begitu diamankan, RP langsung dibawa ke Mapolresta Banyuwangi. Kendaraan yang membawa RP tiba sekitar pukul 16.00 WIB.
“Pelaku sudah ditangkap. Sudah dibawa ke mapolresta,” terang Kapolsek Cluring Iptu Agus Priyono kepada wartawan, Jumat (17/12/2021).
Aksi pria menodongkan pistol terjadi di sebuah hajatan yang menyuguhkan hiburan kesenian jaranan di Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Kamis (16/12).
Ada dua video yang beredar, yakni berdurasi 13 detik dan 23 detik. Dalam video pertama, tampak seorang pria bertopi menodongkan pistol di keramaian. Sebelum menodongkan pistol, pria itu tampak mencoba melerai penonton jaranan yang diduga tawuran.
Sementara di video kedua, tampak pria bertopi itu menyelipkan pistol di pinggangnya. Sesekali, pria itu membetulkan posisi pistol di pinggangnya, sembari bermain dengan anak kecil. Dengan santai, ia menonton kesenian jaranan dekat dengan pemain jaranan tersebut.
RP mengatakan, dirinya sengaja mengaku sebagai intel dan menodongkan pistol ke penonton. Itu agar tawuran penonton bisa dilerai. Dia membawa airgun untuk berjaga-jaga. Itu diungkapkan RP sebelum dilakukan pemeriksaan di Mapolresta Banyuwangi.
“Saya anggota Perbakin Denpasar, Bali. Senjata yang saya pakai airgun,” kata RP kepada wartawan.
RP mengaku masih aktif berlatih menembak. Selama di Banyuwangi ia berlatih di daerah Muncar. Saat ini, RP mengaku tergabung dengan klub menembak lokal Banyuwangi. Airgun yang dibawa ke hajatan waktu itu, akan digunakan untuk berlatih.
“Latihan menembaknya di lapangan tembak Desa Kumendung, Kecamatan Muncar milik almarhum Papi Juan. Senjata itu biasa saya gunakan untuk latihan di lapangan tembak Desa Kumendung,” imbuhnya.
“Iya saya mengaku sebagai intel (di hajatan), biar keributan segera usai,” ucap RP.
RP melanjutkan, di hajatan itu anaknya yang berusia 5 tahun ditendang penonton jaranan. Akhirnya ia menodongkan airgun yang dibeli secara online itu.
“Beli sekitar tahun 2015, harganya waktu itu Rp 2,9 juta. Belinya secara online. Kondisinya masih oke, magasin masih utuh. Airgun dapat dioperasikan,” terang RP.
Namun saat dibawa ke hajatan, RP mengaku sudah ada kerusakan pada senjatanya tersebut. “Kondisinya sudah rusak, magasin atau magazen tidak ada,” ucapnya.
Aksi RP membuat kesenian Jaranan tersebut dibubarkan. Kepala Dusun Sukodadi, Supriyadi mengatakan, saat aksi menodongkan pistol itu terjadi, ada salah satu warga yang protes.
“Penonton ada yang protes. Katanya kalau memang aparat tidak begitu caranya. Karena perkelahian anak-anak masa langsung ditodong pistol,” ujar Supriyadi kepada wartawan.
Airgun satu tingkat di atas airsoft gun. Peluru yang digunakan tidak lagi berbahan plastik, melainkan gotri dari besi. (detik)