Potret InternasionalPotret Politik

Putra Mantan Diktator Ferdinand Marcos Siap Kuasai Filipina

7
×

Putra Mantan Diktator Ferdinand Marcos Siap Kuasai Filipina

Sebarkan artikel ini

Potret24.com,-Mundurnya putri Presiden Rodrigo Duterte, Sara Duterte-Carpio, dari pencalonannya sebagai presiden Filipina disebut-sebut telah membawa keuntungan tersendiri bagi Ferdinand Marcos Jr. yang secara resmi mencalonkan diri sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di negara tetangga Asia tenggara itu.

Konsultan Eurasia Group dalam catatannya pada Senin malam (15/11) mengatakan bahwa dengan mundurnya Sara,  putra mendiang orang kuat Filipina Ferdinand Marcos punya kans besar untuk memenangkan pertarungan yang akan berlangsung pada Mei 2022.

“Tanpa Sara Duterte-Carpio yang populer dalam pemilihan presiden, Marcos adalah yang terdepan, dengan kemungkinan 60 persen untuk menang, meskipun ada jalan panjang di depan,” kata Eurasia setelah nominasi ditutup, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/11).

Namun,  pencalonan Marcos telah membuat marah para korban era darurat militer ayahnya yang brutal. Sebuah survei oleh Social Weather Station (SWS) pada bulan Oktober menunjukkan bahwa ia dapat dengan mudah mengalahkan para pesaingnya, termasuk pahlawan tinju Manny Pacquiao.

Dari 1.200 responden dalam jajak pendapat SWS, 47 persennya  memilih Marcos yang berusia 64 tahun, yang dikenal sebagai ‘Bongbong’ atau ‘BBM’.

“Satu-satunya penjelasan di sana adalah dia mendapatkan pemilih pro-Sara. Ada kedekatan yang sangat dekat antara pemilih BBM dan pemilih Sara,” kata analis politik Temario Rivera.

Sementara hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan lima calon presiden lainnya terpaut jauh, di mana Wakil Presiden petahana Leni Robredo mencatat poin 18 persen, dan Walikota Manila Francisco Domagoso dengan 13 persen, diikuti oleh Pacquiao dengan 9 persen.

Jajak pendapat itu tidak memasukkan Christopher ‘Bong’ Go, ajudan terdekat Duterte, yang baru bergabung dalam pemilihan presiden pada Sabtu, dan para analis mengatakan pencalonannya bisa saja melemahkan sebagian dukungan Marcos.

“Persaingan akan semakin menyempit jika saingan Marcos bersatu di belakang satu kandidat ‘stop-Marcos’ dalam perlombaan,” kata Eurasia.

Marcos Jr. adalah satu-satunya putra mendiang diktator yang memerintah Filipina selama hampir dua dekade hingga penggulingannya pada 1986. Dia mengatakan bahwa dirinya tertarik untuk menyunting Duterte-Carpio menjadi pasangannya, namun hingga saat ini pinangan tersebut belum mendapat sambutan.

Ferdinand Marcos, sang diktator, meninggal di pengasingan pada 1989 setelah melarikan diri dari negara itu setelah peristiwa revolusi ‘kekuatan rakyat’.

Sejak keluarga mereka kembali, Marcos junior telah menduduki sejumlah jabatan termasuk gubernur, anggota kongres, dan senator. Kakak perempuannya adalah seorang senator dan mantan gubernur, dan ibunya, Imelda Marcos, terpilih menjadi anggota Kongres selama empat periode.

“Di negara di mana ingatan politik cukup pendek dan pengampunan tidak terbatas, ini jelas menguntungkan keluarga Marcos,” kata Richard Heydarian, seorang penulis, kolumnis, dan akademisi yang berspesialisasi dalam politik. (rmol)