Indragiri Hulu

Audiensi TNBT, Ekspose Potensi Alam

3
×

Audiensi TNBT, Ekspose Potensi Alam

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Rengat – Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) Indragiri Hulu (Inhu) melakukan audiensi untuk mengekspose potensi keragaman hayati yang ada di wilayah kawasannya di Auditorium Yopi Arianto Lt. 4 Kantor Bupati, Senin (11/10/21).

Turut hadir Wakil Ketua I DPRD Inhu Masrullah, Forkopimda Inhu, OPD, Camat Batang Gansal dan Batang Cenaku serta Mitra TNBT.

Kepala Balai TNBT, Fifin Arfiana Jogasara memaparkan bahwa kawasan TNBT merupakan aset Kabupaten Inhu yang sangat unik dengan segala potensi alam yang dimiliki seperti keaneka ragaman hayati yang tinggi dan masyarakat suku tradisional.

“Masyarakat tradisional yang hidup dan berpenghidupan di kawasan ini sudah ada sebelum bukit tiga puluh ditetapkan sebagai taman nasional. Dimana seluruh potensi itu secara administratif berada di Kabupaten Inhu,” paparnya.

Tambahnya, Dalam pengelolaan kawasan konservasi ada tiga pilar utama yang dilakukan TNBT yaitu perlindungan, pengawasan dan pemanfaatan secara lestari sehingga keaneka ragaman hayati di dalamnya tetap terjaga.

“Ada banyak tantangan dan hambatan dalam setiap prosesnya seperti keterbatasan anggaran, sumber daya manusia dan sarana/prasarana,” ujarnya.

Isu strategis yang menjadi kendala adalah kebutuhan lahan produktif untuk areal budidaya perkebunan, hilangnya batas kawasan, pertumbuhan/pertambahan jumlah penduduk sehingga membutuhkan lahan baru, pendapatan masyarakat yang masih rendah dan belum optimalnya manfaat yang dirasakan masyarakat dari TNBT itu sendiri.

Untuk itu dibutuhkan mitra kerja atau mitra konservasi dari berbagai pihak untuk bekerja sama dalam mengelola kawasan taman nasional ini sehingga menjadi lebih baik dan berkontribusi dalam memajukan wisata Inhu.

Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Inhu Junaidi Rachmat mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Dikatakannya audiensi ini menjadi informasi penting tentang kondisi terkini keberadaan TNBT dan menjadi langkah untuk mensinergikan upaya-upaya dalam rangka menjaga, melestarikan dan mengembangkan TNBT.

Dijelaskan, ditetapkannya bukit tiga puluh sebagai taman nasional bertujuan untuk melindungi proses ekologis, melestarikan jenis flora dan fauna dan ekosistem yang ada di kawasan serta untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian dan penunjang budi daya serta kepariwisataan dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam secara lestari.

“Untuk itu, perlu terus dijaga kelestariannya dari berbagai ancaman seperti misalnya ilegal logging dan perambahan hutan,” katanya.

Upaya penyelamatan hutan yang dilakukan oleh balai TNBT bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Kendala terbesarnya adalah bagaimana mengubah pola pikir dan gaya hidup serta membentuk kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan.

“Karena itu kami mengimbau dan mengajak semua pihak agar dapat mendukung pemanfaatan potensi serta menjaga keutuhan hutan khususnya kawasan TNBT dengan cara menjaga dan melestarikannya,” kata wabup mengakhiri sambutannya. (Arl)