Potret24.com, Siak- Pendidikan keaksaraan adalah salah satu bentuk layanan pendidikan non formal bagi warga masyarakat buta aksara untuk dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung. Pembelajaran ini dikhusus bagi penduduk buta aksara usia 15-59 tahun. Kegiatan ini, tenggang waktu 3 bulan dan tidak dipungut biaya.
Hal itu dipaparkan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Kantor Bupati Siak Jamaluddin. Dia mengatakan, bahwasa untuk pelaksanaan program Pendidikan Keaksaraan merupakan Visi Misi Bupati Siak. Tujuannya ini untuk meningkatkan angka lulus sekolah masyarakat, yakni minimal tamatan SMA.
“Kita memberi pelayanan ke masyarakat di Kabupaten Siak. Kita menyisir setiap kampung-kampung untuk menemui ada masyarakat masih belum menyetarakan pendidikan,” kata Jamal saat membuka program pendidikan keaksaraan, Kamis (16/9/2021) di kampung Merempan Hilir, Kecamatan Mempura.
Lanjutnya, diharapkan dengan program ini mampu mengasilkan bentuk sikap, pengembangan pengetahuan, dapat meningkatkan keterampilan membaca, menulis berhitung serta berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka diharapkan dari program ini meningkatkan pengetahuan SDM.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Siak Lukman, meluncurkan hal program Pendidikan Keaksaraan. Program dibuat ini merupa dari komitmen Pemkab Siak didalam hal mengentaskan buta aksara. Diharapkan ini diikuti masyarakat.
“Ini hampir mencapai 1000 orang angka yang belum mengenyam pendidikan di Kabupaten Siak. Makanya, pemerintah berkomitmen menuntaskan pendidikan kejar paket A, B, dan C. Hal ini tentunya dikampung-kampung sesuai dengan visi misi dari Bupati Siak,” ujarnya.
Ia menjelaskan pendidikan keaksaraan salah satu bentuk layanan pendidikan non formal bagi warga masyarakat buta aksara untuk kembali belajar membaca, menulis, dan berhitung. Pembelajaran pendidikan bagi penduduk buta aksara usia 15-59 tahun.
Jumlah keabsarahan ini berjumlah dua kelompok, yang dengan jumlah peserta belajarnya sebanyak 250 orang. Dengan 7 orang tutorial, tersebar di Kecamatan Mempura, Sungai Apit, Sabak Auh, dan Lubuk Dalam, serta Kandis. “Masih ada kecamatan yang belum bisa mengikuti penyetaraan pendidikan dikarena masih belum fix datanya,” ujarnya. (infotorial)