Pekanbaru

Di Era Reformasi Industri, Menkominfo: Tranformasi Digital 4.0 Suatu Keharusan

4
×

Di Era Reformasi Industri, Menkominfo: Tranformasi Digital 4.0 Suatu Keharusan

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate mengatakan di era refolusi industri 4.0 yang terjadi bersamaan dengan pandemi Covid-19 saat ini telah menciptakan suatu momentum yang memposisikan transformasi digital tidak lagi sebagai suatu pilihan melainkan sebagai suatu keharusan, hal itu disampaikannya saat membuka secara resmi Program Digital Leadership Academy (DLA) tahun 2021 secara virtual, Senin (13/9/2021).

Ia menjelaskan bahwa kepemimpinan digital tersebut mencakup proses penyusunan strategi, pengembangan ekosistem digital yang solid antar pemangku kepentingan, peningkatan kompetensi teknis di bidang digital serta penciptaan budaya, pola pikir, dan keterampilan digital.

“Laju arus digitalisasi yang terjadi begitu cepat sehingga memacu organisasi publik dan privat di seluruh dunia untuk melakukan perubahan yang dapat dimulai dari titik kepeminpinan digital di organisasi-organisasi tersebut,” kata Johnny G. Plate.

“Ini kita lakukan guna menciptakan masyarakat yang produktif dalam memanfaatkan teknologi digital,” terangnya.

Perusahaan besar dengan pimpinan tinggi yang memiliki keahlian digital dapat mengungguli perusahaan sebanding yang tidak memiliki tim pimpinan tersebut sehingga lebih dari 48 persen pertumbuhan pendapatan menjadi meningkat.

Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dari Amrop Global Digital Practice saat ini terdapat beberapa kendala organisasi dalam hal ini di dunia dalam melihat para pemimpin eksekutifnya, yang mana 70 persen organisasi melaporkan bahwa para pemimpin mereka tidak cukup memahami tantangan era digital yang diemban oleh posisi kepemimpinan mereka.

Lalu 60 persen organisasi memiliki kepemimpinan yang kurang menyisihkan waktu cukup serta masih terpaku pada dampak jangka pendek dalam mewujudkan inisiatif digital.

Kemudian 50 persen organisasi memiliki kepemimpinan yang memiliki berfokus pada tahun saat ini dari pada keuntungan di masa depan.

“Serta tidak memiliki kepemimpinan yang dinamis dan tangkas dalam memutuskan dan mewujudkan peluang digital, selanjutnya 40 persen organisasi juga memandang pemimpin mereka hanya melihat digitalisasi sebagai sesuatu yang mendukung atau meningkatkan kegiatan operasi semata,” pungkasnya.(mcr)