Potret24.com, Jakarta – Publik dibuat heboh dengan munculnya tampang terbaru pesawat Kepresidenan Republik Indonesia-1 atau pesawat BBJ 2, dengan warna cat baru berkelir merah-putih.
Kira-kira kelebihan apa yang ditawarkan pesawat kepresidenan ini ya?
Nah kali ini detikOto coba mengumpulkan dari berbagai sumber akan kelebihan dari pesawat Kepresidenan Republik Indonesia ini, atau yang disapa Indonesia One.
Secara teknis nama pesawat Kepresidenan Republik Indonesia ini dibangun dari Boeing 737-800 BBJ-2, pesawat ini memiliki kapasitas bahan bakar mencapai 39.539 liter.
Bahan bakar tersebut bisa menempuh jarak sejauh 10.334 kilometer dengan kapasitas penuh 50 orang. Sementara jika kapasitasnya penuh, pesawat Kepresidenan ini hanya bisa menempuh 8.630 km.
Pesawat ini memiliki dua mesin berjenis turbofan CFM56-7, dengan kecepatan jelajah maksimum mencapai 0,785 Mach. Itu setara dengan 969,3 km/jam.
Soal Ukuran Pesawat Boeing 737-800 BBJ-2 ini memiliki panjang 39,5 meter, rentang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter.
Sebelum bicara soal kelebihan interior, kita bahas dulu dimensinya. Dikatakan interior pesawat Kepresidenan Republik Indonesia memiliki panjang 29,97 meter, tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter.
Untuk memberikan kenyamanan dalam bertugas, interior mewah, nyaman dan aman sudah pasti tersaji. Sebut saja di dalam kabin pesawat terdapat kamar tidur, toilet dengan pancuran, ruang konferensi, ruang makan dan ruang tamu.
Jika lebih diperinci kelengkapan interior coba diberikan ‘Indonesia One’. Dengan kokpit dua tempat duduk bagi dua awak, enam monitor penerbangan, dual GPS Build-in, TCAS, GPWS dan Sistem panduan penerbangan Flight Dynamics. Pada kabin depan, terdapat kamar dengan tempat tidur besar, ruang tamu, ruang istirahat kru, kamar mandi.
Lari ke kabin belakang, terdapat 12 kursi eksekutif dan 44 kursi staff dengan fasilitas penyanggah kaki yang berperan untuk menjadi tempat tidur, selanjutnya ada ruang rapat, ruang olahraga dan Toilet.
Fitur keamanan pesawat kepresidenan ini antara lain memiliki perangkat anti serangan rudal. Pesawat ini memiliki sensor yang dapat mendeteksi panas. Jika ada benda asing atau rudal yang mendekati pesawat, maka pesawat ini dapat mendeteksinya dan menghindar.
Dikatakan Boeing Bussiness Jet 2 (BBJ2), saat itu dibeli oleh Indonesia dengan harga USD 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar, dengan perincian USD 58,6 juta untuk badan pesawat, USD 27 juta untuk interior kabin, USD 4,5 juta untuk sistem keamanan, dan USD 1,1 juta untuk biaya administrasi.
Kini pesawat Kepresidenan Republik Indonesia atau Indonesia One memiliki warna baru merah-putih, menurut Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, pengecatan pesawat BBJ 2 ini sudah direncanakan sejak 2019 lalu.
Terkait dengan perayaan HUT ke 75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.
“Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ,” kata dia dalam keterangannya di pemberitaan detik.com sebelumnya, Selasa (3/8/2021).
Heru menyebutkan pada 2019 pesawat BBJ 2 belum masuk ke dalam jadwal perawatan rutin. Sehingga yang dicat lebih dulu adalah Heli Super Puma dan pesawat RJ.
Dia mengatakan perawatan rutin ini memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi, sehingga jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu.
Untuk perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik.
“Maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan pengamat penerbangan Alvin Lie mengunggah foto pesawat kepresidenan yang warnanya menjadi merah dan putih.
detikcom sudah meminta izin untuk mengutip cuitan dari akun @alvinlie21. Dari unggahannya, Alvin menuliskan biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar US$ 100 ribu hingga US$ 150 ribu. Atau sekitar Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar. (gr)