Potret Nasional

Sadar Nggak? BBM Premium Mulai Dihapus Pelan-pelan

5
×

Sadar Nggak? BBM Premium Mulai Dihapus Pelan-pelan

Sebarkan artikel ini
Premium mulai dihapus

Potret24.com, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjawab kabar bahan bakar minyak (BBM) jenis premium akan dihapus. Jawaban tersebut merespons pertanyaan dari anggota Komisi VII DPR RI.

Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid mulanya menyatakan khawatir jika BBM jenis premium dihapus akan membebani masyarakat yang ada di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Saya dengar ini BBM premium akan dihapuskan. Ini gimana dengan daerah-daerah 3T ini?” katanya dalam rapat kerja Kamis (26/8/2021).

Dia pun mempertanyakan jika BBM premium dihapus apakah nantinya pertalite akan disubsidi sehingga masyarakat tak terbebani. Apa jawaban Arifin? Arifin menjelaskan penjualan BBM premium di outlet-outlet atau SPBU Pertamina sudah mulai dikurangi secara pelan-pelan.

“Terkait dengan roadmap BBM saat ini sesuai dengan program Langit Biru Pertamina, outlet penjualan premium mulai dikurangi pelan-pelan terutama kemarin pada saat pandemi di mana harga crude (minyak mentah) jatuh. Nah (premium) ini memang bisa dilakukan substitusi dengan pertalite,” tuturnya.

Tujuan BBM premium dikurangi adalah untuk memperbaiki kualitas bahan bakar dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dia pun menyebut Indonesia sekarang masih termasuk empat negara di dunia yang masih menggunakan premium.

“Nah ke depannya memang kita harus menuju energi yang lebih bersih dan kita tertinggal dengan Vietnam. Kita masih (standar) Euro 2, Vietnam sudah Euro 4 dan akan masuk ke Euro 5. Juga (dibandingkan) negara-negara Asean tetangga kita, kita ketinggalan,” jelas Arifin.

Lalu untuk kepentingan jangka panjang, dengan memperhatikan perkembangan teknologi kendaraan yang menuntut kualitas BBM yang lebih baik, pihaknya berharap terjadi perpindahan konsumsi ke BBM yang memiliki kualitas lebih baik, yaitu Pertamax.

“Dalam hal ini kami mohon dukungan dari Bapak Ibu Komisi VII DPR RI bagaimana kita juga bisa merespons (soal BBM) ini dengan baik,” tambahnya. (gr)