Potret24.com, Pekanbaru – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, menyatakan bahwa nilai tukar petani (NTP) turun 0,11% menjadi 103,48 pada Juli 2021.
Nilai tukar petani adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.
“NTP pada Juli 2021 turun 0,11% dibandingkan bulan lalu karena indeks yang diterima petani kenaikannya lebih kecil kalau dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani,” kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/8/2021).
Menurut Margo, penurunan nilai tukar petani ini dipengaruhi oleh penurunan subsektor tanaman pangan sebesar 0,98% dari 97,27 menjadi 96,31.
Di samping itu, nilai tukar petani subsektor tanaman perkebunan rakyat juga turun 0,13% dari 119,25 menjadi 119,10.
Sementara, NTP pada tiga subsektor lainnya mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman hortikultura sebesar 2,49%, subsektor peternakan sebesar 0,84%, dan subsektor perikanan sebesar 0,23%.
Dari 34 provinsi, 15 provinsi mengalami penurunan nilai tukar petani, sedangkan sisanya mengalami kenaikan. Riau membukukan penurunan nilai tukar petani tertinggi, yakni 2,29%.
Penurunan terbesar NTP di provinsi Riau didorong komoditas kelapa sawit yang turun sebesar 3,03%. (we)