Potret24.com, Jakarta – Menpora Zainudin Amali mengatakan besaran bonus untuk peraih medali di Olimpiade belum ditentukan, termasuk bagi Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Hal itu disampaikan Amali sekaligus menepis kabar bahwa peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 akan menerima Rp 5 Miliar.
“Kami sedang menghitung besarannya ya. Soal timing-nya juga sedang dilihat yang pas,” kata Amali kepada detikSport, Rabu (4/8/2021).
Besaran Rp 5 miliar muncul karena peraih medali emas sebelumnya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, masing-masing mendapatkan jumlah yang sama usai juara di Olimpiade Rio 2016.
Sedangkan, untuk peraih medali perak mendapat Rp 2 miliar dan peraih medali perunggu mendapatkan Rp 1 miliar. Angka itu meningkat karena di Olimpiade sebelumnya hadiahnya ‘hanya’ sebesar Rp 400 juta dan Rp 200 juta.
Tapi lagi-lagi, politikus Golkar itu enggan berspekulasi soal angka. Dia juga menekankan penetapan besaran penghargaan akan diumumkan jika sudah ada SK (Surat Keputusan).
“Kan saya belum menyampaikan apa-apa tentang besaran bonusnya. Saya juga heran kok sudah ada angka yang beredar di media padahal saya belum menyampaikan,” ujarnya.
“Saya belum menetapkan. Nanti yang resmi itu kalau sudah diumumkan resmi oleh Menpora melalui SK (Surat Keputusan). Saya tidak tahu yang beredar dari mana sumbernya,” Amali menegaskan.
Terlepas dari itu, Menpora asal Gorontalo itu menjelaskan alasan di balik belum ditetapkan bonus lantaran banyak hal yang harus diperhitungkan. Termasuk kemampuan keuangan negara dan situasi pandemi COVID-19.
“Kami juga baru terkena refokusing yang ke-4 lagi (pemotongan anggaran) sama dengan Kementerian/Lembaga lainnya,” Amali mengungkapkan.
Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 merebut medali emas melalui Greysia/Apriyani dan perak dari lifter Eko Yuli Irawan di kelas 61 kg.
Selain itu, tiga medali perunggu direbut atlet angkat besi putri Windy Cantika Aisah kelas 49 kg dan lifter putra Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kg, serta pebulutangkis Anthony Sinisuka Ginting di sektor tunggal putra.
Perolehan jumlah medali ini meningkat dari Olimpiade empat tahun sebelumnya. Kala itu, Indonesia membawa satu keping emas melalui Tontowi/Liliyana dan dua perak dari Eko Yuli dan Sri Wahyuni. (gr)