Potret Politik

Elektabilitas Naik di Survei, PD Banggakan AHY Mampu Atasi Moeldoko

5
×

Elektabilitas Naik di Survei, PD Banggakan AHY Mampu Atasi Moeldoko

Sebarkan artikel ini
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono

Potret24.com, Jakarta – Charta Politika merilis survei yang hasil menunjukkan ada kenaikan elektabilitas Partai Demokrat (PD). Melihat hasil tersebut, Demokrat menilai ada keterkaitan naiknya elektabilitas partai dengan jalannya kepemimpinan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono.

“Kami menghargai dan menyambut baik hasil survei Charta Politika. Partai Demokrat selalu menempatkan hasil survei sebagai referensi penting dalam merumuskan dan mengevaluasi dinamika dan kerja-kerja politik yang dijalankan,” kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jumat (13/8/2021).

Membangun elektabilitas partai, kata Kamhar, memerlukan sebuah proses yang dijalani. Proses tersebut yakni dinamika dan interaksi timbal balik antara kompetensi, reputasi dan integritas dalam ruang serta waktu yang harus dipresentasikan kepada publik.

“Karenanya butuh waktu, tak bisa instant. Biasanya yang instant, rapuh dan semu tak kompeten karena hanya bertopeng pada pencitraan,” ujarnya.

Naiknya elektabilitas Partai Demokrat menurut Kamhar juga tak terlepas dari kiprah AHY memimpin partai. AHY, kata Kamhar, mumpuni menghadapi badai krisis eksternal maupun internal partai.

“Trend kenaikan yang secara konsisten dicapai Partai Demokrat adalah tanda bahwa Mas Ketum AHY adalah seorang pemimpin yang handal yang mampu menjalankan kepemimpinan secara efektif dan menjaga soliditas kader dalam menghadapi berbagai terpaan badai krisis baik eksternal yakni krisis kesehatan dan krisis ekonomi maupun internal yaitu GPK PD oleh segelintir kader yang disusupi aktor eksternal KSP Moeldoko. Tak hanya menghadapi, bahkan mampu berselancar melewatinya yang membawa Partai Demokrat naik kelas,” ucapnya.

Terkait polemik pemasangan baliho untuk meningkatkan popularitas menurut Kamhar adalah pilihan yang lazim digunakan dan cukup efektif. Namun, kata Kamhar, dampaknya tak selalu berbanding lurus dengan peningkatan elektabilitas.

“Baliho, spanduk, dan sejenisnya adalah variasi pendukung serangan darat untuk pemenangan. Namun saat ini bukan waktu yang tepat ketika kondisi bangsa sedang prihatin, dan Partai Demokrat belum menjadikan ini sebagai perhatian dan kebijakan,” imbuhnya.

Berikut ini hasil survei Charta Politika:

PDIP: 22,8 persen
Gerindra: 17,5 persen
PKB: 9,4 persen
PKS: 6,8 persen
Demokrat: 6,6 persen
Golkar: 6,6 persen
NasDem: 4,8 persen
PPP: 2,3 persen
PAN: 1,7 persen
PSI: 1,2 persen
Perindo: 0,7 persen
Partai Gelora: 0,3 persen
Partai Hanura: 0,3 persen
Partai Ummat: 0,2 persen
PKPI: 0,1 persen
PBB: 0,1 persen
Partai Berkarya: 0,1 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 0,1 persen

“Jika dilihat dari tren keterpilihan partai politik, terdapat partai politik yang mengalami kenaikan keterpilihannya, yaitu PDIP, Gerindra, dan Demokrat,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis (12/8). (dtk)