Potret Olahraga

Sejarah! Jepang Raih Medali Bulutangkis Ganda Campuran Olimpiade

5
×

Sejarah! Jepang Raih Medali Bulutangkis Ganda Campuran Olimpiade

Sebarkan artikel ini
Sejarah bagi jepang

Potret24.com, Tokyo – Ganda campuran bulutangkis Yuta Watanabe berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020. Medali ini sekaligus mengukir sejarah baru untuk Negeri Sakura.

Tampil di Musashino Forest Sport Plaza, Jumat (30/7/2021), Yuta Watanabe/Arisa Higashino menang dua game langsung atas Tang Chun Man/Tse Ying Suet dalam perebutan medali perunggu.

Mereka sukses mengungguli skor pasangan Hong Kong itu 21-17, 23-21. Kemenangan ini cukup berarti untuk keduanya dan Jepang.

Bagaimana tidak, ganda campuran bulutangkis Jepang untuk pertama kali meraih medali sepanjang keikutsertaan mereka di Olimpiade.

Sejak ganda campuran dipertandingkan pada Olimpiade 1996 di Atlanta, dominasi ganda campuran selalu diambil alih China dan Korea.

Sementara Indonesia hanya tiga kali berkesempatan meraih medali perak melalui Tri Kusharjanti/Minarti Timur Sydney 2000, Nova Widianto/Liliyana Natsir di Beijing 2008, dan medali emas lewat Liliyana bersama Tontowi Ahmad di Rio de Janeiro 2016.

Tapi kali ini tuan rumah Jepang melalui Watanabe/Higashino berhasil membuktikan persaingannya. Usai bertanding keduanya pun mengungkapkan perasaan kebahagiaannya.

“Terlalu bersemangat. Tidak ada kata lain untuk menggambarkan perasaan ini. Ia adalah medali yang sangat besar dan bermakna bagi Jepang. Saya sebenarnya memiliki (keinginan) warna (medali) lain dalam pikiran tapi kami ingin terus menjadi lebih baik,” kata Watanabe dalam laman BWF.

Tak hanya mengukir sejarah di ganda campuran, Watanabe juga menjadi pebulutangkis pria pertama dari Jepang yang meraih medali pada Olimpiade kali ini.

“Saya harap saya tidak menjadi yang terakhir. Akan ada pemain lain di masa depan yang menang. Tetapi menjadi yang pertama adalah suatu kehormatan besar dan sangat berarti dalam sejarah bulutangkis Jepang,” ucapnya.

Sementara itu, Higashino mengaku tak pernah menyangka bisa lolos kualifikasi Olimpiade, bahkan sampai menyumbang medali.

Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Watanabe yang berhasil bersama-sama mewujudkan impian tersebut selama 10 tahun terakhir sejak mereka dipasangkan.

“Saat pertama kali dipasangkan, saya tidak pernah berpikir kami akan bermain di Olimpiade. Terlebih tekanan membuat saya sulit untuk menikmati pertandingan. Tapi sekarang saya bisa mengatakan pada diri sendiri bahwa saya melakukan pekerjaan dengan baik,” kata Higashino.

“Saya berterima kasih kepada Watanabe, tanpa dia saya tidak akan berdiri di sini,” ucapnya. (gr)