Potret24.com, Pekanbaru – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin memimpin serah terima jabatan (sertijab) tiga pejabat, Rabu (21/07/2021).
Dalam rangkaian acara sertijab ini, juga diberikan penghargaan kepada tenaga harian lepas (THL) dengan kinerja terbaik.
“Selain memimpin sertijab, saya juga menyerahkan piagam penghargaan kepada satu orang THL berprestasi yaitu Rudi Saputra. Ia merupakan THL Bidang Pengendalian Pajak Daerah yang menoreh prestasi di triwulan kedua,” kata Zulhelmi Arifin.
Kepada para pejabat baru diharapkan dapat bekerja maksimal dan inovatif untuk mencapai target pendapatan. Bagi THL yang menerima sertifikat penghargaan agar lebih meningkatkan prestasinya.
“Bagi yang belum mendapatkan penghargaan, saya minta lebih meningkatkan kinerjanya. Penilaian kinerja untuk THL lain akan diberikan tiap triwulan,” ujar pria yang akrab dipanggil Ami ini.
Bagi THL lain diminta terus bekerja maksimal, kreatif, dan inovatif, untuk mencapai target pendapatan asli daerah (PAD). Karena, PAD berguna untuk kesinambungan pembangunan Kota Pekanbaru.
Sebelumnya, ada lima pejabat DLHK dan tiga pejabat Bapenda yang dimutasi pada 14 Juli lalu. Tiga pejabat Bapenda yang baru dilantik antara lain, Khairunnas dengan jabatan Kepala Sub Bidang Pendapatan.
Fitri Wulandari dengan jabatan Kepala UPT III Marpoyan Damai Bapenda. Athie Fariza dengan jabatan Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT IV Bapenda.
Bicara soal kondisi perekonomian masyarakat Pekanbaru saat ini, Zulhelmi mengakui kondisinya sangat terpuruk.
Namun peningkatan ekonomi di Kota Pekanbaru sedikit demi sedikit mulai bangkit di tengah masa ketidakpastian.
“Contohnya saja untuk pajak restoran sekitar Rp7 miliar per bulan Maret lalu,” ujarnya menambahkan.
Menurutnya lagi, pencapaian target sebelum pandemi Covid-19 berkisar Rp11 miliar. Tapi memasuki masa pandemi Covid-19 turun hingga Rp2,2 miliar per bulan.
Saat ini tegasnya lagi, pihaknya rutin melakukan pemantauan objek pajak. Pihaknya memastikan pelaporan pajak oleh wajib pajak sesuai dengan yang di setorkan dan kondisi real di lapangan.
“Jangan sampai bisnisnya berjalan baik, tapi pelaporan belum berjalan dengan baik,” tegasnya lagi. (gr)