Pekanbaru

Kepsek SMK Kansai Harus Bertanggung Jawab Atas Penggunaan Anggaran yang Diduga Rawan Penyimpangan

76
×

Kepsek SMK Kansai Harus Bertanggung Jawab Atas Penggunaan Anggaran yang Diduga Rawan Penyimpangan

Sebarkan artikel ini
Kepsek SMK Kansai Harus Bertanggung Jawab Atas Penggunaan Anggaran yang Diduga Rawan Penyimpangan
SMK Kansai Pekanbaru

Potret24.com, Pekanbaru – Dugaan penyimpangan uang perpisahan di SMK Kansai Pekanbaru hingga Minggu (18/07/2021) belum juga menemui titik penyelesaian.

Padahal Kabid SMK Edi Rusmadinata, MPd mengaku sudah turun tangan untuk membantu penyelesaian. Termasuk upaya membantu pengembalian dana uang perpisahan yang diduga telah ditilap Kepsek SMK Kansai, Pekanbaru.

Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya meminta penyelesaian dana uang perpisahan siswa harus disegerakan. “Harus segera diselesaikan. Kalau tertunda lama seperti ini saya khawatir dananya sudah habis ditilap,” tegasnya kepada potret24.com, Minggu (18/07/2021).

Menurutnya lagi, dirinya tak mempersoalkan dana sebesar itu habis kalau memang jelas peruntukannya. “Perpisahan sudah jelas batal dilaksanakan. Semestinya Kepsek kumpulkan kembali orang tua siswa terkait penggunaan dana siswa yang sudah terkumpul tersebut. Dijelaskan akan digunakan untuk apa dan meminta persetujuan orang tua. Seharusnya seperti itu kalau Kepseknya mengerti tanggung jawab. Jangan seenaknya mengatakan uang tersebut digunakan untuk ini dan itu tanpa adanya persetujuan orang tua siswa. Itu sama saja artinya dengan korupsi. Kalau uang dia sendiri tidak ada masalah,” tegasnya lagi kepada potret24.com.

Ditegaskannya lagi, uang yang awalnya uang perpisahan jangan dialihkan dulu kemana-mana tanpa adanya persetujuan orang tua siswa. “Awalnya kita disuruh bayar uang perpisahan sebesar Rp3 jutaan. Tapi kemudian perpisahan itu batal dilaksanakan. Mestinya uang tersebut dikembalikan dulu kepada orang tua siswa. Jangan dialihkan untuk hal-hal yang tidak jelas tanpa adanya persetujuan siswa terlebih dahulu,” tegasnya lagi.

Dirinya mengaku sudah menerima salinan atas penggunaan dan tersebut dari Kepsek SMK Kansai. “Bapak Kepsek yang terhormat, jangan kami dianggap orang yang tidak sekolah. Perincian itu harus jelas berapa nominalnya. Kalau perincian yang disampaikan Kepsek SMK Kansai tersebut sama saja artinya perincian yang disampaikan orang yang tidak sekolah. Ingat Bapak, kami memang orang susah tapi kami ini tidak bodoh, Ingat itu ‘! tegasnya lagi.

Sementara ketika dikonfrmasikan melalui Kabid SMK Edi Rusmadinata, MPd, pihaknya hanya sekedar menjawab normatif tanpa jelas seperti apa bentuk penyelasaian yang tengah dirumuskan.

“Pihak SMK Kansai sudah dipanggil dan berjanji akan segera menyelesaikan,” tegasnya kepada potret24.com.

Tapi ketika ditanyakan lagi berapa lama waktu yang diberikan Disdik Riau kepada Kepsek SMK Kansai untuk menyelasaikan persoalan tersebut, Kabid SMK Edi Rusmadinata tidak bisa menjawab secara jelas. “Kita tunggu saja,” katanya mencoba berdalih.

Edi malah menyampaikan keluhannya soal perilaku SMK-SMK swasta di Riau yang sering bertindak semaunya.

“SMK swasta itu memang susah diatur,” jawabnya berdalih.

Di lain pihak orang tua siswa berencana melaporkan persoalan tersebut ke Polda Riau. “Mungkin akan segera selesai kalau masalah ini ditangani Polda Riau. Biar yang bersalah dan yang diduga telah memakan uang siswa harus bertanggung jawab secara hukum,” tegasnya. (ad)