Potret24.com, Pekanbaru – Wali murid SMK Kansai di Panam, Kota Pekanbaru terus berjuang menyuarakan soal rencana mereka yang akan menuntut pihak sekolah untuk segera mengembalikan uang perpisahan yang gagal dilaksanakan.
Pihak sekolah yang dari awal beralasan perpisahan tidak jadi diselenggarakan karena situasi dan kondisi Pekanbaru yang tengah dilanda wabah Covid-19.
Menurutnya pihak sekolah melalui Kepsek SMK Kansai, Fauzi, SPd, MM meminta wali murid membayarkan uang ujian akhir dan sekaligus uang perpisahan tergantung kompetensi keahlian.
“Nominalnya berkisar Rp3,2 juta hingga Rp3,5 juta dan semuanya tertuang dalam Surat Edaran biaya ujian akhir siswa Kelas XII dan ditandatangani pihak Kepala Sekolah SMK Kansai. urat Edaran tersebut selanjutnya juga ditembuskan kepada Ketua Yayasan Kansai Riau.
Sementara ketika di konfirmasi awak media Potret24.com di Ruang kerja beliau 30 Juni 2021.
Terkait tidak ada nya rincian detail dari 3.5jt tersebut beliau terkesan menjawab abu abu, dengan mengatakan ibarat klo kita belanja mana bisa di pastikan perkiraan harga per item nya.
Sementara itu akibat dari pembatalan acara perpisahan tersebut, pihak SMK Kansai hanya mengembalikan kepada wali murid dengan memotong satu bulan uang sekolah sebesar Rp225 ribu.
Sementara itu di tempat berbeda, 6 Juli 2021 awak potret24.com mendatangi Dinas Pendidikan Provinsi Riau dan menjumpai Kabid SMK Edi Rusmadinata. MPd, dan awak media memberikan data surat dari sekolah bukti permintaan pembiayaan perpisahan, dan beliau menjawab akan memanggil pihak SMK Kansai untuk Klarifikasi terkait tuntutan dugaan penyimpangan anggaran perpisahan yg di lakukan SMK Kansai.
Menurut awak media potret24.com seharus nya ada rincian tiap item nya dan tiap item nya harusnya ada bukti kesepakatan pihak sekolah dan wali murid, klo tidak ada bukti kesepakatan Brarti itu sama saja dengan kesewengan sekolah saja dan artinya sama saja dengan pungli di lingkungan sekolah.
Sementara dari pihak wali murid akan terus berjuang dan berencana untuk melaporkan ke berbagai LSM bahwa ada dugaan manipulasi ketidak jelasan yang telah dilakukan pihak SMK Kansai kepada wali murid, dan bila perlu sampai ke penegak hukum maupun Disdik Provinsi Riau.
“Terus terang kita kecewa. Persoalan ini segera kita laporkan biar Viral biar masyarakat tau, biar ga salah dalam memilih sekolah.
Secara terus terang dirinya mengaku sangat dirugikan akibat praktek dugaan penyimpangan di SMK Kansai. Saat kondisi perekonomian saat ini, uang sebesar itu sangat berharga. Sampai kapanpun kami tidak akan pernah ikhlas akibat dugaan penyimpangan di SMK Kansai,” katanya menambahkan. (as)