Advertorial

Satu Dekade Kepemimpinan Firdaus-Ayat Menakhodai Pekanbaru, Ragam Prestasi Telah Diukir

4
×

Satu Dekade Kepemimpinan Firdaus-Ayat Menakhodai Pekanbaru, Ragam Prestasi Telah Diukir

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Pekanbaru – Kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat ini jadi tujuannya pasangan Walikota Firdaus dan Ayat Cahyadi, didalam memimpin Kota Pekanbaru. Maka, Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-237 tahun 2021 menjadi momen membanggakan pasangan ini.. Disebab, menjadi momen satu dekade mereka memimpin.

Satu dekade pasangan memimpin kota didirikan oleh dinasti kesultanan Siak Sri Indrapura Raja ke-V, Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah, ini jadikan Kota Pekanbaru seperti sekarang penuh dengan berbagai prestasi itu yang diukir sejak memimpin Kota Pekanbaru, yakni mulai tahun 2012 lalu, hingga sekarang ini ditahun 2021.

Diketahu dengan berbekal gagasan dan ide yang telah mengkristal. Itu, menjadi sebuah visi, Firdaus-Ayat Cahyadi yang berhasil memikat hati masyarakat serta menjadikan pelayan utama masyarakat Kota Pekanbaru. Dimana, tahun priode 2012-2017 dan dilantik pada tanggal 26 Januari 2012 atas nama Menteri Dalam Negeri oleh Gubri Rusli Zainal.

Adapun visi dan misi diusung itu adalah “Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani” yang sudah ditetapkan di Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012. Ditahun-tahun pertama menjabat itu yang dilakukan pasangan ini adalah dengan melakukan sensing atau membuat potret Kota Pekanbaru secara menyeluruh semua aspek.

Didapatkanlah diketika itu, Potret Kota Pekanbaru tahun 2012 dikelompokkan dalam 5 (Lima) aspek. Antara lain yaitu berupakan Sosial Masyarakat, Ekonomi, Lingkungan, Agama, dan Budaya, serta Pemerintahan. Namun, ada tiga modal pembangunan dimiliki Kota Pekanbaru, yaitu penduduk, luas wilayah, dan letak strategis.

Untuk bisa mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Walikota serta Wakil Walikota Pekanbaru inipun mulai melakukan lima strategi disebut dengan PANCA CITA yaitu berupa Penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata. Penyediaanya infrastruktur dasar JALITA, yaitu antara lain Jalan, Air bersih atau dikenal sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi.

Kemudian berlanjut Pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan green city atau kota ramah lingkungan. Serta berkelanjutan dengan pembangunan bagi kawasan perkotaan Pekanbaru – Siak – Pelalawan atau yang lebih dikenal istilah Pekansikawan.

Tahap awal untuk mencapai masyarakat madani dilakukan itu dengan perubahan cara berfikir dan berperilaku. Ini revolusi mental, serta membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter bahkan itu berkualitas. Masyarakat berkualitas itu adalah masyarakat dengan indikatornya sehat jasmani dan rohani, serta cerdas, berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi, berdaya saing serta cinta kepada budaya dan bangsa.

Maka, melalui program pemberdayaan masyarakat, Firdaus dan Ayat Cahyadi telah berhasil meng-implementasikan berbagai program pembangunan yang berbasis wilayah mengikutsertakanya masyarakat tempatan. Program inipun merupakan inovasi Pemko Pekanbaru yakni pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis di Rukun Warga (PMB-RW) dan bahkan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah melalui program Masjid Paripurna.

Selama 5 (lima) tahun memimpin Kota Pekanbaru, banyak keberhasilan sudah dicapai dan dirasakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Ini, mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan dengan masyarakat sejahtera terukur dengan Index Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Provinsi Riau, serta menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik Indonesia.

Atas bukti dari keberhasilan yang telah dicapai semasa kepemimpinan Firdaus dan Ayat Cahyadi tersebut, masyarakat Kota Pekanbaru kembali mepercayakan pasangan ini untuk memimpin 5 (lima) tahun kedepan setelah memenangkan Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017 dan dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk periode ke-2.

Pada periode kedua inipun, Firdaus dan Ayat Cahyadi fokus pada perencanaan program-program pembangunan yang ditetapkannya sebagai tuas penggerak prioritas pembangunan sehingga dalam pelaksanaanya ini dapat berjalan lancar.
Maka, ditetapkan 5 misi pembangunan jangka menengah pada Kota Pekanbaru tahun 2017 – 2022.

Misi dimaksud itu adalah meningkatkan sumber daya manusia yang bertaqwa, mandiri, tangguh serta berdaya saing tinggi. Mewujudkanya pembangunan masyarakat Madani didalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu. Mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang baik. Mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat modal dengan sektor unggulan yaitu jasa, perdagangan dan industri. Dan Mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni atau Liveable City dan ramah lingkungan atau Green City.

Pemerintahan melayani seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan itu lebih dekat, cepat, tepat, murah dan agar jadi kearah lebih baik. Pekanbaru Smart City Madani visi digagas Walikota dan Wakil Walikota. Makanya menerapkan 6 pilar sebagai indikator mewujudkan konsep Smart City, yaitu Smart Government, Smart People, Smart Environtment, Smart Economy, Smart Mobility, dan Smart Living.

Transformasi dilakukan melalui revolusi mental didalam pembangunan Sumber Daya Manusia hingga disaat ini (2021) telah memperlihatkan hasil. Terlihat itu cara berpikir masyarakat makin modern, maju, serta berperadaban yang ditandai ini meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekanbaru. Dimana dalam 9 tahun terakhir selalu meningkat ditiap tahunnya, serta selalu tertinggi di Provinsi Riau.

“Pada tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru yaitu sebesar 81,32 dengan hal rincian pengeluaranya perkapita sebesar 14,43 juta pertahun. Usia harapan hidup yang sebesar 72,34 tahun. Rata-rata lamanya sekolah selama 11,68 tahun. Sebagai perbandingan IPM Provnsi Riau sebesar 72,71, IPM DKI Jakarta 80,77, IPM Nasional 71,94, IPM Malaysia 80,04 daon IPM Singapura sebesar 93,50,” ujar kata Walikota

Fakta lain ujarnya, menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan daya saing masyarakat Kota Pekanbaru dapat dilihat dari banyaknya pelaku usaha kecil dan menengah dari kelompok usia muda. Usaha-usaha ini pada umumnya berupa industri kreatif bertumpu pada inovasi dan kreatifitas. Hal inipun semakin mengukuhkan Kota Pekanbaru sebagai kota dunia usaha atau kota entrepreneur dengan sumber daya manusia yang cerdas, profesional dan tangguh.

“Kondisi ini semakin mendekatkan kita kepada tujuan pembangunan yang ingin dicapai Keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan manfaatnya masyarakat pada periode ke-2 kepemimpinan kami (Firdaus – Ayat) di bidang Pembangunan Manusia yang tergambar dalam Sektor Pendidikan, Kesehatan, keagamaan dan kependudukan,” ujarnya.

Sementara itu untuk keberhasilan yang dicapai di dalam bidang Pembangunan Infrastruktur itu tergambar pada Sektor Transportasi, Kelistrikan dan Gas, Air Bersih dan Sanitasi serta Sarana dan Prasarana Pemukiman. Sedangkan hal keberhasilan telah dicapai pada bidang Ekonomi tergambar di Sektor Ekonomi Makro, Investasi, Perdagangan Industri dan Pariwisata. Adapun keberhasilanya dicapai bidang pemerintahan tergambar pada Sektor Infrastruktur Pemerintahan, Pajak dan Retribusi, Kepegawaian dan Administrasi Wilayah.

Selain itu, berbagai prestasi juga diraih selama kepemimpinanya Walikota dan Wakil Walikota telah banyak. Ini ditandai dengan banyak penghargaan atas kerja keras mereka dalam membangun Kota Pekanbaru menjadi kota metropolitan yang madani. Selama satu dekade dari kepemimpinan mereka menjadi makin bertambah pesat.

“Perkembangan, pada Kota Pekanbaru yang semakin bertambah pesat. Pada mulanya kota ini yang bertatus sebagai Kota Besar, kini telah menjelma menjadi Kota Metropolitan yang Smart. Dimana,
Kota Pekanbaru ada menempati urutan pertama untuk peredaran uang terbesar di luar Pulau Jawa, serta telah antarkan Kota Pekanbaru ini sebagai Kota tujuan Investasi terbaik di Indonesia,” ujarnya.

Dimasa satu dekade kepemimpinanya Firdaus – Ayat Cahyadi telah terbangun berbagai infrastruktur, yang diantaranya 1.506 Kilometer Jalan Aspal, Jalan TOL Pekanbaru – Dumai, Jalan Lingkar Outer Ring Road, Fly Over, Jembatan Siak 4, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pekanbaru.

Kepemimpinan ini, juga telah tumbuh dan berkembang pembangunan sektor properti, seperti perumahan terjangkau oleh masyarakat serta rumah layak huni yang diberik kepada masyarakat kurang mampu. Berdiri pula pusat perbelanjaan yang megah dan modern. Jumlah hotel semula berjumlah 36 unit ditahun 2012, saat ini bertambah jadi 146 unit ditahun 2020, bahkan pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) nantinya menjadi pusat kegiatan Industri strategis di Kota Pekanbaru yang kemampuan menyerap sebanyak 5.000 tenaga kerja.

Dimasa kepemimpinan ini, telah berdiri kawasan pusat perkantoran pemerintah yang megah di Tenayan Raya dalam hal mewujudkan ada Mal Pelayanan Publik (MPP) yang dengan layanan terlengkap di Indonesia memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan maupun non perizinan, termasuk halnya pengurusan identitas kependudukan baik itu secara manual maupun online sudah menjadi role model pelayanan secara Nasional.

Firdaus – Ayat Cahyadi ini sangat peduli terhadap kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, ditandai dengan berdirinya Rumah Sakit Madani merupakan milik Pemerintah Kota Pekanbaru ini dimana belum pernah ada sebelumnya. Selain itu berdiri pula berbagai Rumah Sakit milik swasta serta peningkatan jumlah klinik dan Puskesmas sebagian diantara itu naik status jadi Puskesmas Rawat Inap.

Satu dekade kepemimpinanya Firdaus -Ayat, untuk sektor Pendidikan menjadi perhatian utama bagi mereka. Ditandai halnya pembangunan SMP Madani milik Pemko Pekanbaru, serta bertambahnya jumlah fasilitas pendidikan baik itu milik pemerintah maupun swasta. Yaitu ada 4 unit TK Negeri, 94 unit TK Swasta, 9 unit SD Negeri, 48 unit SD Swasta, 8 unit SMP Negeri, 51 unit SMP Swasta, 4 unit SMA Negeri, 6 unit SMA Swasta, 3 unit SMK Negeri, 15 unit SMK Swasta serta sejumlah Perguruan Tinggi.

Kepemimpinan terwujudnya pembinaan 99 masjid sebagai Masjid Paripurna di berbagai tingkatan, ada insentif untuk para guru MDTA, ada insentif untuk para Imam Masjid, serta insentif untuk para Ketua RW maupun Ketua RT. Juga satu dekade kepemimpinan itu diantara lain PAD dan APBD Kota Pekanbaru berada pada grafik naik secara siginfikan.

Dimasa satu dekade dari kepemimpinan ini, jumlah nilai investasi yang masuk ke Kota Pekanbaru meningkat pesat setiap tahunnya hingga mencapai 5,191 Triliun (PMA+PMDN) sesudah MPP dan 4,561 Triliun (PMA+PMDN). Kepemimpinanya Firdaus-Ayat, Kota Pekanbaru meraih 71 pretasi serta penghargaan, di antaranya Penghargaan Innovative Government Award, Anugerah Meritokrasi, dan Penghargaan Pelayanan Prima

Demikian dengan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang juga meraih prestasi dan penghargaan yang sangat membanggakan. Diantaranya berupa Penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha dan Penghargaan Pembina Pelayanan Terbaik Tingkat Nasional kepada Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST, MT, dan Penghargaan Satya Lencana Pembangunan berupa Pin Emas Hari Koperasi Nasional dan Penghargaan PAUD Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini kepada Wakil Walikota Ayat Cahyadi.

Pesatnya pembangunan dan ivestasi di segala sektor dipersembahkan untuk Kota Pekanbaru adalah bukti nyata dari pemikiran serta kebijakan selama satu dekade kepemimpinan dari Firdaus – Ayat Cahyadi mampu ataupun berhasil memberikan peluang dan harapan, rasa aman, nyaman dan mudah bagi seluruh pelaku usaha untuk beraktifitas di Kota Pekanbaru sekaligus bertujuanya untuk mensejahterakan masyarakat. ** (Advetorial Pemko Pekanbaru)